Menurut Hasri, setelah mendatangi Komnas HAM memang muncul berbagai reaksi di internal. Oleh para ulama akhirnya Sambo dipanggil dan diminta menjelaskan alasan membela Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu.
"Ustaz Sambo serahkan ke ulama, lalu mengatakan 'jika ada kesalahan saya minta maaf'. Ulama bermusyawarah milih kepemimpinan baru," tuturnya. Namun, seiring aksi longmarch itu, Rizieq Shihab sebelumnya telah menegur keras Sambo. Rizieq keberatan dengan tindakan itu karena bagaimanapun, kelompok Alumni 212 hanyalah bagian dari perjuangan umat Islam khusus untuk proses hukum terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Hasri yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Presidium Alumni meminta agar detail pergantian pengurus ditanyakan KH Misbah. "Supaya clear semuanya," tutup Hasri.
Ansufri Idrus Sambo dicopot sebagai Ketua Presidium Alumni 212. Langkah ini diambil setelah Sambo memberikan pembelaan kepada CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT). "Ya benar, yang menggantikan Pak Slamet Maarif, Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI)," kata Hasri Harahap yang kini menjabat sebagai wakil ketua saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (24/7).
Sebelumnya, Ustaz Ansufri Idrus Sambo sebagai Ketua Presidium Alumni 212 menjelaskan, alasannya membuat aduan soal dugaan kriminalisasi terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT).
Alasan Presidium Alumni 212 membela HT, karena poin aduan tersebut adanya permintaan dari rekan seperjuangan. "Kebetulan ada yang kasih tahu kita, bilang ke kita, 'Tolong dong Hary Tanoesoedibjo dibantu, kan dia banyak bantu berita kita juga'. Ada yang sampai ke saya. Ya sudah nanti kita bantu," kata Sambo di Kantor Komnas HAM.
Sambo membantah Presidium Alumni 212 membela Hary Tanoe karena mendapatkan kucuran uang. "Saya tidak kenal tidak pernah berjumpa, tidak pernah berhubungan tidak pernah SMS-an, tidak pernah WhatsApp."
Menurut Sambo, dalam kasus Hary Tanoe tidak adanya unsur pidana melainkan adanya balas dendam politik. "Ini jadi bagian dari balas dendam politik kekalahan Ahok. Begitu saja. Nah itu pun karena ada orang yang sampaikan ke saya. Ini sebenarnya bentuk solidaritas saja, enggak ada hubungan sama kegiatan politik Hary Tanoe.
(mk)

No comments:
Post a Comment