Djarot tantang "mana lahan negara" yang dijadikan mall di DKI. Anies, "Jangan sekarang cari dulu!" - Indowordnews

Breaking

04 January 2018

Djarot tantang "mana lahan negara" yang dijadikan mall di DKI. Anies, "Jangan sekarang cari dulu!"

Polemik Mall Djarot dan Anies
Beberapa waktu lalu Anies menanggapi kritikan yang membandingkan berdirinya sejumlah mall di Jakarta dengan polemik DP (down of payment) atau uang muka nol rupiah kredit rumah yang dia rancang. Terutama mengenai lokasi tanah tempat program rumah DP 0 rupiah tersebut direalisasikan. Banyak yang mengkritik program tersebut dan menilai akan sulit terealisasi.

Menurut Anies, terdapat beberapa mall yang didirikan di atas tanah Pemprov DKI Jakarta. Ketika dikejar wartawan mengenai mall mana saja yang berdiri di atas tanah Pemprov atau negara, Anies belum mau menjawabnya.

Cerita ini bermula, saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika calon di putaran II heran program DP rumah nol rupiah yang merupakan idenya bersama Sandiaga Uno banyak dikritik. Dia membandingkan penggunaan lahan di DKI Jakarta yang peruntukannya dianggap tidak memihak kepada rakyat kecil, tetapi tak jadi pembicaraan khalayak.

"Tanah Pemprov saja bisa dipakai untuk mall, tanah negara dipakai mall, kenapa rakyat kecil mau pakai jadi ribut? Kenapa rakyat kecil mau pakai tanah negara jadi ramai? Mau dipakai buat mall, kita semua diam," kata Anies di Cikokol, Pancoran, Jakarta Selatan, (25/2/2017).

Akhirnya Djarot Saiful Hidayat, saat itu menjabat selaku Wakil Gubernur Petahana DKI Jakarta, mengaku heran dengan ucapan lawannya dalam pertarungan Pilgub DKI, Anies Baswedan. Anies pernah menyebutkan ada tanah milik Pemprov DKI dan milik negara, tapi dipakai untuk komersil dengan mendirikan mall.
Djarot di Pospera Tunarungu.
Djarot mengatakan, ia tidak tahu menahu perihal tudingan tersebut. Dia menebak, mungkin yang dimaksud Anies adalah Mall Plaza Senayan.

"Lah enggak tahu aku. Apa lahan negara dijadikan mall itu di Plaza Senayan mungkin? Tapi tunjukan saja," kata Djarot, di Balai Kartini, Selasa (28/2) yang dilansir dari merdeka.com.

Djarot menegaskan, selama masa pemerintahannya di DKI, pihaknya tak pernah menggunakan lahan negara untuk dijadikan hunian, apalagi dijadikan mall.

Bahkan ia menyebutkan bahwa pihaknya kesulitan mendapatkan lahan, sehingga konsep pembangunan hunian pun dibuat ke atas seperti rusun dan apartemen.

"Zaman kami, enggak ada lahan negara dimanfaatkan untuk mall. Pembangunanan perumahan di Jakarta kalau hunian, program kita itu vertikal bukan horizontal. Jadi rumah susun, apartemen. Sebab kalau horizontal enggak ada lahannya. Kecuali di pinggir kota Se-jabodetabek. Maka dari itu, kita perbanyak rumah susun," terang Djarot.

Selain itu, Djarot juga mencontohkan, ketika pihaknya meminta untuk membangun wisma atlet di Kemayoran dan setelah gelaran Asian Games 2018 selesai akan dimanfaatkan untuk warga di bantaran sungai. Namun rencana tersebut ditolak mentah-mentah.

"Tapi kan tidak boleh, akhirnya dibangun sama pemerintah pusat. Contohnya gitu loh, sekarang kami enggak tahu ada enggak yang dirikan mall? Enggak ngerti aku. Tanyakan sana," tandas Djarot.

Menurut Anies pernyataannya tentang mall tersebut bukan bertujuan untuk mempermasalahkan mall yang sudah berdiri melainkan agar kritik mengenai rumah DP 0 rupiah proporsional.
Djarot tantang "mana lahan negara" yang dijadikan mall di DKI. Anies, "Jangan sekarang cari dulu!"
Gubernur Jakarta Anies Baswedan.Taufik Ismail/Tribunnews.com 
Namun Anies hanya menduga-duga dan juga tidak bisa menghadirkan data tentang Mall yang memakai tanah negara seperti apa. Ia akhirnya menyerah untuk bermain data, maksudnya akan dicari terlebih dahulu data yang akurat.

"Nanti dulu jangan sekarang (nama mall-nya apa dan dimana) biar pada nyari dulu. Terus sekaligus yang bilang nggak ada itu biar buktiin," kata Anies

Anies hanya mengatakan lokasi mall tersebut berada di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan, Jakarta Utara. "Mungkin di Jakarta Timur juga ada," kata Anies dilansir dari tribunenews.

‎"Kenapa kalau kepada pengembang besar diberikan kemudahan tapi bagi rakyat kebanyakan engga selalu diberikan. Kita ingin justru adil, tidak usah mengecilkan yang besar tapi memberikan yang belum besar untuk tumbuh," katanya.

Menurut Anies, yang ditunggu masyarakat sekarang bukan nama mall yang menggunakan lahan Pemprov melainkan program rumah DP 0 rupiah ‎dapat terealisasi.

Terkait tanah abang, jika Blog G tak menampung pedagang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna mematangkan penataan kawasan Pasar Tanah Abang, apakah keberadaan Blok G ditata ulang atau tidak, setidaknya jangan membuat masyarakat mengeluhkannya karena mementingkan beberapa orang para pedagang. Letaknya di belakang disinyalir pedagang membuat pembeli enggan memijakkan kakinya.

Wacana membongkar Blok G untuk dibangun ulang pun kembali mencuat yang katanya melibatkan Haji Lulung, berarti segelintir orang toh yang diuntungkan. Bukan melebarkan kata pada mall dan tanah negara, Pak Anies.

Di daerah lain tidak sebegitu amat hingga mengorbankan jalan demi keberpihakan, sementara lahan lainnya masih bisa atau pun melalui relokasi sementara juga bisa dilakukan asal jalan umum intinya tidak terganggu. DAH ITU JACK.!!


embo.

No comments:

Post a Comment