Siap bela ulama! Siap. Siap Bela Agama!? Siap. Siap Revolusi!? Siap. Kalau NKRI?! Kabur. NKRI itu murahan, negara hukum yang tak dianggap.
Kasus pornografi yang dituduhkan kepada Habib Rizieq Shihab dengan Firza Husein, kata Sugito, sangat kental nuansa politik.
Kasus yang kemudian disebut "baladacintariziq" dimunculkan untuk membunuh karakter Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu.
Siapa bilang ini kasus kekecewaan belaka karena Ahok pidato sedemikian centil (kata Hj Irene). Bukan, justeru diketahui kasus itu entri poinnya berada di sudut tembak yang pas. Karena apa, karena seiring dengan momen Pilgub, 7 juta orang membanjiri Jakarta. Tiada lain lengserkan! Dan dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik.
Bicara maaf, Ahok sudah melakukannya. Bicara taat hukum, Ahok malah rela dipenjara lewat pembatalan banding dan bertahan di negeri sendiri.
Ahok secara legowo sudah siap mengakui bersalah. Ini namanya Gentlement. Jika kesalahannya itu benar salah, maka masih ada pembuktian lain melalui upaya banding dan sebagainya. Namun, Ahok tak melakukannya.
Tokoh masyarakat macam apa itu?
Bahkan setelah melakukan baiat ke beberapa wilayah Indonesia membangun DPC FPI nya, Rizieq berarti siap apa pun yang terjadi. Tapi kini mental tempenya, dengan 'mengkadali' hukum. Membantah perkara bahwa ini nuansa politik! itu namanya bulsheet.
Hukum itu bekerja jika ada barang bukti, dan pelaporan. Jika tidak maka bebas. Ahok juga memiliki bukti dan pelaporan, namun ia lebih memilih penjara daripada harus bermain 'petak umpet' dengan negara hukum Indonesia.
Penghianat hukum itu telah pasti gelar yang pantas. Penghianat NKRI juga tepat. Tak Cinta NKRI kemungkinan ini sudah pasti.
Koar-koar siap mati syahid, koar-koar jika harus jihad, koar-koar bela Islam. Koar-koar bela ini, bela itu. Namun terkait beberapa kasus akibat mulut congornya di setiap ajang orasi, yang membuat ia berhadapan dengan hukum, ya ile Riziq malah kabur sampai lebaran usai.
Apakah masih ada yang setia mendengar koar-koarnya, bisa percaya apa yang dikatakan Rizieq? Dari awal pilar anti FPI sudah anggap itu 'Nonsense, bulshhiit.
Koar Rizieq sudah tak mematikan. Koar Rizieq hanya pemecah belah bangsa.
Polri telah sangat paham akan tabiat pecundang 'Singa Gurun'. Singa Jantan hanya mendapat mangsa karena buah tangan sang betina, singa itu hanya...?
Pulang Malu, Tak Pulang rindu... Firza.!
Kena Armada loe!! Pas firzaa... 😂😅
Ed.@embo
No comments:
Post a Comment