Polri telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan sebelum lebaran, yang dipimpin para Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) jika berada di wilayah Polda. Satgas Pangan tersebut bertujuan untuk memantau stabilitas harga sembako dan pangan.
Untuk meningkatkan kinerja nya level up, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri berhasil menggerebek sebuah gudang beras milik PT Indo Beras Unggul (PT IBU) yang terletak di Jalan Rengas KM 60 Karangsembung, Kedungwaringan, Bekasi, Jawa Barat.
Penggerebekan yang dilakukan pada Kamis 20 Juli 2017 malam terkait dugaan manipulasi harga gabah dan beras jadi. Penggerebekan dipimpin Kapolri Tito Karnavian dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
(mk)
Untuk meningkatkan kinerja nya level up, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri berhasil menggerebek sebuah gudang beras milik PT Indo Beras Unggul (PT IBU) yang terletak di Jalan Rengas KM 60 Karangsembung, Kedungwaringan, Bekasi, Jawa Barat.
![]() |
| Gudang beras yang digerebek Satgas Pangan (Foto:detikcom) |
![]() |
| Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Sekjen Kementerian Perdagangan Karyanto. File Bisnis.com/Antara |
Ketua KPPU Syarkawi Rauf (dari kiri), Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Sekjen Kementerian Perdagangan Karyanto memerlihatkan karung berisi beras cap Ayam Jago dan Maknyuss yang dipalsukan kandungan karbohidratnya dari berbagai merk saat penggerebekan gudang beras di PT Indo Beras Unggul, di kawasan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Tim Satgas Pangan melakukan penggerebekan gudang karena menemukan beras yang dipalsukan kandungan karbohidratnya sebanyak 1.162 ton dengan jenis beras IR 64 yang akan dijadikan beras premium yang nantinya akan dijual kembali dengan harga tiga kali lipat di pasaran, sehingga Pemerintah mengalami kerugian hingga Rp 15 triliun.>>>
Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/07/2017). "Fakta lain juga terungkap bahwa berdasar hasil temuan dan pemeriksaan laboratorium terkait nilai gizi yang tercantum pada label kemasan, beras kemasan itu diduga telah membohongi publik, khususnya konsumen".
Berdasarkan hasil laboratorium, beras merek Ayam Jago mencantumkan kadar protein sebesar 14 persen. Setelah diteliti hasilnya hanya 7,73 persen saja. Sedangkan kadar karbohidrat tercantum 25 persen, padahal lebih besar yaitu 81,45 persen. Lalu kadar lemak tercantum 6 persen, padahal lebih kecil yaitu hanya 0,38 persen.
Sementara untuk beras merek Maknyuss, dalam kemasannya juga mencantumkan kadar protein sebesar 14 persen, padahal lebih kecil yaitu hanya 7,72 persen. Kadar karbohidrat sebesar 27 persen, padahal lebih besar yaitu 81,47 persen. Lalu kadar lemak tercantum 0 persen, padahal lebih besar yaitu 0,44 persen.
"Ini mencurigakan. Ada apa dengan perbedaan kandungan nilai gizi itu? Sekadar memainkan mutu beras? Persoalan bisnis semata? Atau merupakan usaha sejenis melemahkan bangsa ini di kemudian hari melalui kandungan mutu dan gizi di beras?" ujar Ari Dono.
Dia menambahkan, fakta temuan hasil laboratorium itu akan terus didalami. "Agar konsumen tak lagi dibohongi dari sisi nilai gizi dan mutu beras yang dikonsumsi," tegas Ari Dono.
"Sudah ada kepastian hukum bahwa di Nusantara ini, harga beras sepatutnya murah," tandas Ari Dono.
Dia mengingatkan terkait penggrebekan itu akan ada konsekuensi hukum yang akan dihadapi pengusaha atau pemilik dari dua merek beras tersebut. PT. IBU produsen Beras Ayam Jago dan Maknyus terjerat pasal perbuatan curang.
Modus kejahatan yang dilakukan pemilik PT Indo Beras Unggul, kata Rikwanto pada Tempo, adalah manajemen perusahaan membeli gabah dari petani dalam jumlah besar dengan harga murah. Gabah tersebut lantas diolah dengan cara dikeringkan, kemudian digiling.
Pasca digerebeknya PT Indo Beras Unggul (IBU) yang tidak lain adalah produsen beras dalam kemasan dengan merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago oleh Bareskrim Polri, induk perseroan yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food (PT TPS) memberikan penjelasan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/7).
Atas kejadian tersebut, saham PT IBU anjlok sebesar 400 poin atau 24,9 persen ke posisi Rp 1.205 per saham. >>>



No comments:
Post a Comment