Beberapa pihak kembali kebakaran jenggot atas terbitnya Perppu mengenai Ormas yang dianggap tak sejalan ideologi Pancasila alias taktik intoleran.
Candaan oral Fahri Hamzah bukan hal aneh. Canda namun bukan canda humor, ini melainkan candaan untuk kembali menebar ujaran dalam menyerang pemerintah.
Terkait hadirnya Perppu mengenai Ormas kali ini ia berseloroh, "Ini lebih kejam dibanding jaman Belanda, Orla dan Orba. Indonesia tidak bisa besar dengan cara ini", ujarnya.
Ia melanjutkan, "ini ada otak kecil dibelakangnya ini. PERPPU Pembubaran Ormas itu sembrono, batalkan, tarik secepatnya", pungkasnya.
Kalau gajah dibalik batu memang iya ada lagunya Wali.
Upaya pemerintah membubarkan organisasi masyarakat (ormas) yang anti Pancasila adalah motif menarik karena pemerintah pun berusaha pula mau melindungi rakyatnya dari kegaduhan kepentingan sekelompok orang yang berkelompok dalam rumah ormas. Nyelekit dan ndeso'an.
Kami masyarakat tanpa Ormas apalah artinya. Cuma maaf maaf nih ya, hidup serasa masih enak. Kami tuh hidup serasa bagai di ufuk Indonesia alami (nun jauh dari hiruk pikuk) jika tak mengenal ormas. Terkadang, makan serasa enak, tidur pun nyenyak. Apalagi berak, bueh berakpun lancar!
Kalau sudah pakai baju ormas, lihat tuh FPI, HTI, FUI sarkatisnya buehhh minta ampiyun.
Bahkan dengan lantang slogan-slogan mereka ada yang ingin mendirikan khilafah. Emang gampang!
Fahri Hamzah Udah makan belum?!! Loe ajak Kita debat, gua mah kabur!
Embo.
Begitu juga dengan Fahri Hamzah di Akun Laman Facebooknya, Wakil Ketua DPR RI (non partai) ini kembali menebar momen 'candaan oral' depan awak media.
Bukan Fahri namanya tebar kritik depan media massa/online/cetak/elektronik. Ngedumel kerjaannya, sementara dia di DPR, justeru paham mekanisme apa saja yang layak ia pikir demi bangsa ini bisa maju.
Bukan Fahri namanya tebar kritik depan media massa/online/cetak/elektronik. Ngedumel kerjaannya, sementara dia di DPR, justeru paham mekanisme apa saja yang layak ia pikir demi bangsa ini bisa maju.
Screenshoot FB Fahry Hamzah |
Terkait hadirnya Perppu mengenai Ormas kali ini ia berseloroh, "Ini lebih kejam dibanding jaman Belanda, Orla dan Orba. Indonesia tidak bisa besar dengan cara ini", ujarnya.
Ia melanjutkan, "ini ada otak kecil dibelakangnya ini. PERPPU Pembubaran Ormas itu sembrono, batalkan, tarik secepatnya", pungkasnya.
Kalau gajah dibalik batu memang iya ada lagunya Wali.
Upaya pemerintah membubarkan organisasi masyarakat (ormas) yang anti Pancasila adalah motif menarik karena pemerintah pun berusaha pula mau melindungi rakyatnya dari kegaduhan kepentingan sekelompok orang yang berkelompok dalam rumah ormas. Nyelekit dan ndeso'an.
Kami masyarakat tanpa Ormas apalah artinya. Cuma maaf maaf nih ya, hidup serasa masih enak. Kami tuh hidup serasa bagai di ufuk Indonesia alami (nun jauh dari hiruk pikuk) jika tak mengenal ormas. Terkadang, makan serasa enak, tidur pun nyenyak. Apalagi berak, bueh berakpun lancar!
Kalau sudah pakai baju ormas, lihat tuh FPI, HTI, FUI sarkatisnya buehhh minta ampiyun.
Bahkan dengan lantang slogan-slogan mereka ada yang ingin mendirikan khilafah. Emang gampang!
Fahri Hamzah Udah makan belum?!! Loe ajak Kita debat, gua mah kabur!
Embo.
No comments:
Post a Comment