Bripda Yoga pidato di apel Polresta Pekanbaru (Foto: IG @humaspolrestapekanbaru)/Modif |
Atas kesabaran dan ketenangannya menghadapi amarah Wira, Yoga mendapatkan penghargaan dari Polresta Pekanbaru, 11 Agustus 2017. Ia diganjar kenaikan pangkat satu tingkat.
Dalam pidatonya di acara pemberian penghargaan, Yoga menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya sehari sebelumnya itu. Yoga mengatakan melihat pengendara sepeda motor berjaket yang tidak mengenakan helm dan tanpa spion.
"Sekitar 100 meter, saya menyadari itu adalah anggota TNI dari sepatu dinas harian dan baju yang dipakainya," kata Yoga. Setelah itu, Yoga kemudian mendului si pengendara yang belakangan diketahui adalah Wira Sinaga.
Di depan, Yoga kemudian berhenti untuk menegur angkutan kota yang berhenti sembarangan. Tak disangka, Wira menabrakkan motornya ke motor Yoga dari belakang. Yoga dengan tenang menanyakan alasan Wira menabrakkan motornya.
Bukannya mendapatkan jawaban, Yoga malah didamprat. "Dia mengomel-ngomel dengan menyebut kata-kata yang tidak pantas. Saya tetap tenang dan coba mendinginkan suasana," kata Yoga.
Bukannya tenang, Wira malah semakin beringas dengan memukul Yoga dan menendang sepeda motornya sekitar enam kali. "Dia juga memukul helm belakang saya empat kali. Mungkin yang terlihat di video hanya satu kali," ujarnya.
Ditanyakan kenapa dirinya tidak melawan saat itu, dia mengaku memikirkan karier ke depannya. Menurut dia, memakai baju dinas tidak semudah yang dibayangkan, dan jika melawan, maka sama saja baginya melepas baju dinas kepolisian.
Meski diperlakukan tidak sopan bahkan jadi korban penganiayaan, Yoga berlapang dada. "Saya memaafkan segalanya. Mungkin penyakit yang dialami Serda Sinaga kambuh hari itu. Dan saya jadi tumbal," ucap Yoga.
Menurutnya oknum TNI atas nama Serda Wira Sinaga itu juga telah melaporkan sendiri tindakannya ke satuannya setelah melakukan keributan itu. Kemudian perwakilan dari Korem 031/Wira Bima langsung menuju tempat dinas Bripda Vernando di Pos Gurindam Jalan Sudirman, depan Plaza Ramayana.
Dikatakannya berdasarkan penjelasan Katim Intel Korem bahwa oknum tersebut mengalami penyakit depresi dan gangguan jiwa. "Mungkin saat itu sedang kambuh dan lewat saya jadi tumbal," ungkap Yogi.
(mk)
No comments:
Post a Comment