Foto:sumber youtube |
Namun bagi orang yang kerap menebarkan ujaran kebencian, setelah akan diproses malah kabur itu yang aneh. Itu pun tidak hanya sekali dua kali ujaran yang mendoktrin anak anak buah kerap anarkis, sering dan berulang bahkan di tempat pengajian pun ceramahnya bernada beringas.
Orang yang pernah menghadiri acaranya pun bercerita, konon memang radikal ceramahnya. Seolah 'Tuhan titipkan penghukuman kepadanya untuk menindak orang lain'. Lha dia sendiri, kabur ke Arab. Dasar tidak adil!!!
Di muat Jawa Pos, Rizieq yang meski berada di Arab Saudi, ia tetap intip berita, memantau perkembangan terkini di Indonesia. Dia bahkan mengetahui adanya pidato tendensius dari politikus Nasdem Victor Bungtilu Laiskodat.
Melalui video berdurasi 14 menit 29 detik, Rizieq mengingatkan pada penegak hukum untuk memroses pernyataan Victor serta tidak mengulangi apa yang terjadi dalam masalah Ahok.
[VIDEO] Seruan Habib Rizieq Tangkap Victor Nasdem
Imam Besar Front Pembela Islam ini menerangkan, tak ada yang kebal hukum di Indonesia. Menurut dia, siapa saja yang bersalah serta siapa saja tidak mematuhi hukum, kata dia, mesti diolah dengan hukum.
Bila sistem hukum jalan, adil, serta jujur sesuai ketentuan yang berlaku di NKRI, dia percaya masalah Victor tidak akan jadi kegaduhan nasional.
Tetapi, Rizieq mewanti-wanti, jangan salahkan umat Islam bila sangat terpaksa mesti kembali mengadakan tindakan besar bela Islam jilid kedua bila masalah Victor dipolitisasi membuat perlindungan penista agama.
"Saya serukan, dari Kota Suci Makkah Al-Mukarromah, kepada seluruh Bangsa Indonesia, ayo tahan dan proses hukum Viktor Bungtilu Laiskodat. Ayo tegakkan keadilan.
Ayo jaga kerukunan antarumat beragama untuk keutuhan NKRI tercinta. Ayo, jaga Indonesia damai dan berkah. Allahuakbar," seru dia.
Nama politikus Nasdem, Victor Laiskodat, mencuat gara-gara pidatonya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, menuai polemik. Pidato tersebut dinilai mengandung ujaran kebencian dan menyudutkan empat partai politik, yakni Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN.
Namun, DPP Nasdem juga menegaskan pihaknya tidak akan minta maaf atas pernyataan Victor itu karena dinilai tidak ada yang salah. Mereka berkeyakinan rekaman pidato Victor yang tersebar luas dan berujung polemik itu sudah diedit dan sengaja disebarluaskan di media.
Berikut rekaman lengkap pidato Victor sebagaimana dipublish oleh kumparan (kumparan.com):
Tujuan Victor berkata demikian sebenarnya mengarahkan gaya dan cara warga negara ini mempertahankan benteng keragaman, tidak ingin ada pihak yang memaksakan kehendak atas paham yang salah untuk gaya dan bentuk negara yang tidak toleran di NKRI. Hormati siapa yang beragama. Dia datang dan bertamu di rumah berikan makan, suruh sembahyang apapun agamanya, kita intinya benteng keberagaman ini yang perlu dijaga di Kupang. NTT tidak ingin cocok akan partai-partai yang begitu sifatnya mendukung intoleran, kita Nasdem mendukung toleransi. Biar lah Ahok yang pertama menderita, kita orang tidak ingin seperti itu terjadi di Kupang.
Namun dalam suara Rizieq itu, ia kembali salah opini bahwa Laiskodat dianggap berbicara untuk membunuh dan menjelekkan khilafah itu sendiri. Rizieq kurang pintar, Rizieq penghasut, sekali lagi ia memang penghasut bangsa ini.
Laiskodat? Silahkan cek isi pidatonya secara seksama. Suara pidatonya di atas agar tidak salah pemahaman butuh pengamatan yang tepat. Begitu pun isi suara Rizieq silahkan Anda simak secara sinergi dan menyeluruh. Sambungkan dan hubungkan antara pidato keduanya.
*******
(embo)
No comments:
Post a Comment