Tank-tank dan pesawat-pesawat Israel menggempur Jalur Gaza pada hari Jumat setelah tembakan roket dari daerah kantong Palestina menjadi sasaran masyarakat selatan, kata beberapa sumber tentara dan Palestina.
Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat saat warga Palestina menandai "hari kemarahan" menyusul pengakuan kontroversial 6 Desember Presiden AS Donald Trump tentang Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Tidak ada laporan langsung tentang korban tewas dalam serangan balasan yang pertama dalam lebih dari 10 hari.
Gerilyawan Palestina menembakkan tiga roket ke Israel selatan, dua di antaranya diblok oleh sistem pertahanan udara Iron Dome, kata militer yang dilansir dawn.
Polisi mengatakan roket ketiga menghantam sebuah bangunan di wilayah pemukiman dekat Gaza, menyebabkan kerusakan namun tidak ada korban jiwa.
"Sebagai tanggapan terhadap roket yang ditembakkan ke arah Israel, tank IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan pesawat IAF (Israel Air Force) menargetkan dua pos milik organisasi teroris Hamas di Jalur Gaza utara," kata militer dalam sebuah pernyataan resminya.
Saksi mata mengatakan tank Israel menembaki sebuah posisi yang dikuasai Hamas di timur kota Gaza. Seorang juru bicara kementerian kesehatan Hamas mengatakan tidak ada yang terluka oleh tembakan Israel tersebut.
Baik Hamas maupun kelompok militan Jihad Islam telah melabelkan pada hari Jumat sebagai "hari kemarahan", seperti pada minggu-minggu sebelumnya.
Di Tepi Barat kelompok kecil Palestina bentrok dengan pasukan Israel, termasuk utara Ramallah dan di wilayah Hebron, di mana dua orang terluka oleh tembakan langsung, kata sumber medis dan keamanan Palestina.
Tentara Israel mengatakan ada "bentrokan yang sangat kecil" di sejumlah lokasi.
Militan di Gaza telah menembakkan lebih dari selusin roket atau mortir ke Israel selatan dalam gelombang kekerasan terakhir yang meletus setelah keputusan Trump.
Pengumuman Trump diikuti oleh demonstrasi di Tepi Barat dan di perbatasan Gaza dengan Israel, dengan 12 warga Gaza tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel di perbatasan atau oleh serangan Israel setelah tembakan roket.
Roket sering dipecat oleh kelompok pinggiran tapi Israel menahan Hamas untuk bertanggung jawab atas semua serangan dari wilayah tersebut.
[mk]
Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat saat warga Palestina menandai "hari kemarahan" menyusul pengakuan kontroversial 6 Desember Presiden AS Donald Trump tentang Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Tidak ada laporan langsung tentang korban tewas dalam serangan balasan yang pertama dalam lebih dari 10 hari.
Gerilyawan Palestina menembakkan tiga roket ke Israel selatan, dua di antaranya diblok oleh sistem pertahanan udara Iron Dome, kata militer yang dilansir dawn.
Polisi mengatakan roket ketiga menghantam sebuah bangunan di wilayah pemukiman dekat Gaza, menyebabkan kerusakan namun tidak ada korban jiwa.
"Sebagai tanggapan terhadap roket yang ditembakkan ke arah Israel, tank IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan pesawat IAF (Israel Air Force) menargetkan dua pos milik organisasi teroris Hamas di Jalur Gaza utara," kata militer dalam sebuah pernyataan resminya.
Saksi mata mengatakan tank Israel menembaki sebuah posisi yang dikuasai Hamas di timur kota Gaza. Seorang juru bicara kementerian kesehatan Hamas mengatakan tidak ada yang terluka oleh tembakan Israel tersebut.
Baik Hamas maupun kelompok militan Jihad Islam telah melabelkan pada hari Jumat sebagai "hari kemarahan", seperti pada minggu-minggu sebelumnya.
Di Tepi Barat kelompok kecil Palestina bentrok dengan pasukan Israel, termasuk utara Ramallah dan di wilayah Hebron, di mana dua orang terluka oleh tembakan langsung, kata sumber medis dan keamanan Palestina.
Tentara Israel mengatakan ada "bentrokan yang sangat kecil" di sejumlah lokasi.
Militan di Gaza telah menembakkan lebih dari selusin roket atau mortir ke Israel selatan dalam gelombang kekerasan terakhir yang meletus setelah keputusan Trump.
Pengumuman Trump diikuti oleh demonstrasi di Tepi Barat dan di perbatasan Gaza dengan Israel, dengan 12 warga Gaza tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel di perbatasan atau oleh serangan Israel setelah tembakan roket.
Roket sering dipecat oleh kelompok pinggiran tapi Israel menahan Hamas untuk bertanggung jawab atas semua serangan dari wilayah tersebut.
[mk]
No comments:
Post a Comment