Remaja Palestina bebas bersyarat, yang ditahan saat melakukan demonstrasi menentang Kebijakan Trump atas Yerusalem - Indowordnews

Breaking

29 December 2017

Remaja Palestina bebas bersyarat, yang ditahan saat melakukan demonstrasi menentang Kebijakan Trump atas Yerusalem

Remaja Palestina bebas bersyarat, yang ditahan saat melakukan demonstrasi menentang Kebijakan Trump atas Yerusalem
Seorang remaja laki-laki asal Palestina, yang fotonya menjadi viral di media sosial dan memicu kecaman di seluruh dunia atas penggunaan kekuatan pasukan Israel, telah dibebaskan dengan jaminan bersyarat, yang dilansir dari Dawn melalui Al Jazeera Jumat, 29/12/2017.

Fawzi al-Junaidi yang berusia 16 tahun, dituntut karena melempari pasukan Israel dengan batu - suatu tuduhan yang berulang kali ia bantah - dibebaskan setelah keluarganya yang kekurangan uang berhasil memberikan uang jaminan senilai $ 2.870.

Foto Fawzi, yang diambil pada tanggal 7 Desember, menunjukkan bahwa dia ditahan dengan mata tertutup oleh lebih dari 20 tentara Israel karena menjadi bagian dari aksi demonstrasi terhadap keputusan Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Namun remaja tersebut membantah dengan tegas bahwa dia melarikan diri dari daerah itu karena ada tabung peluru gas air mata dan bom suara.

Menurut Al Jazeera, Fawzi adalah pencari nafkah untuk keluarganya yang sembilan orang. Keluarganya mengatakan bahwa dia bukan bagian dari demonstrasi dan sedang berbelanja. Ibunya sakit parah, sementara ayahnya memiliki kaki yang terluka, keluarganya mengatakan kepada media yang berbasis di Doha.

Fawzi telah didiagnosis dengan bahu terkilir dan memar di sekujur tubuhnya, paman laki-laki Rashad al-Junaidi mengaku saat berbicara dengan Al Jazeera.

"Ketika kami menjemputnya dari penjara Ofer, kami membawanya ke rumah sakit Ramallah, dan ternyata bahu kanannya patah [...] seluruh tubuhnya memar," kata Rashad, menambahkan bahwa dia dipulangkan dari rumah sakit pada hari Kamis.

Pengacaranya Arwa Hlehel mengatakan bahwa Fawzi disiksa dan dipukuli secara berlebihan oleh pasukan Israel hingga dia mengalami nyeri dada yang ekstrem, Al Jazeera melaporkan. Dia tidak diijinkan menemui dokter bahkan setelah dia bertanya, kata pengacara tersebut, menambahkan, "Kami sedang membicarakan pelecehan yang telah mencapai tingkat penyiksaan, terutama untuk anak seusianya."

Sidang pengadilan Fawzi akan dimulai dari 14 Januari dan pasti akan menghadiri setiap proses sebagai syarat jaminannya.

Menurut Al Jazeera, protes diadakan di Palestina sejak Trump mengumumkan bahwa kedutaan AS akan dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem. Sedikitnya 15 warga Palestina tewas dalam bentrokan sementara 600 lainnya telah ditangkap.


[mk]

No comments:

Post a Comment