Selama 2017-2022, Pemprov DKI Jakarta menargetkan 5 BUMD melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) juga secara mandiri mengakses pasar modal, serta siap bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan terbaik di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
|
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Menghadiri acara Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2018 oleh Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan. |
Sandi menjelaskan, ia masih melakukan kajian terhadap rencana tersebut sehingga belum bisa membeberkan identitas BUMD yang akan dijual sahamnya.
"Saya belum bisa memberikan informasi mengenai itu karena ini kan informasi yang sensitif untuk pasar modal," sebut Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/1/2017) dikutip detik.com.
Meski demikian, ia memberikan informasi terkait sektor usaha BUMD yang akan dijual sahamnya.
"Kalau saya bilang BUMD-BUMD sudah ada yang siap sekitar 5 yang siap di sektor keuangan. Di sektor perbankan. Di sektor infrastruktur. Maupun sektor transportasi, maupun konstruksi. Sudah bisa mulai disiapkan untuk kemungkinan menggalang dana di pasar modal," beber dia.
Sebelumnya ia mengungkapkan, tujuan penjualan saham BUMD adalah agar BUMD tidak bergantung hanya pada penyertaan modal daerah. Selain itu dengan melantai di pasar modal maka manajemen BUMD akan lebih tertata karena harus mengedepankan good corporate governance (GCG).
Kesempatan baik ini tentunya harus dimaksimalkan bagi seluruh BUMD dengan harapan dapat meningkatkan kinerja maupun pembangunan sehingga lapangan kerja akan tercipta dan menggerakkan roda perekonomian di Jakarta.— Sandiaga S. Uno (@sandiuno) 2 Januari 2018
[edy.mb]
No comments:
Post a Comment