Beragam Respon Kenaikan Harga BBM Pertamax Hingga Rp750 per Liter - Indowordnews

Breaking

25 February 2018

Beragam Respon Kenaikan Harga BBM Pertamax Hingga Rp750 per Liter

Beragama Respon Kenaikan Harga BBM Pertamax Hingga Rp750 per Liter
Mengutip oto.detik.com, Pertamina membantah kenaikan harga dilakukan secara diam-diam. Dikutip dari website Pertamina, untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) kenaikan BBM sebesar Rp 300 per liter. Pertalite dari sebelumnya Rp 7.600 menjadi Rp 7.900 per liter.

Sedangkan Pertamax dari sebelumnya Rp 8.600 menjadi Rp 8.900 per liter. Sementara Dexlite naik dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 8.100 per liter. Kenaikan harga tidak berlaku untuk Premium dan Solar.

Kenaikan paling kencang terasa pada jenis Pertamina dex sebesar Rp750 per liter, yaitu dari Rp9.250 menjadi Rp10 ribu. Sementara, Pertamax naik Rp300 menjadi Rp8.900 per liter.

Pertamax turbo juga meningkat dari Rp9.600 menjadi Rp10.100 dan Dexlite naik Rp600 per liter menjadi Rp10.100.

Namun demikian, PT Pertamina (Persero) tidak menaikkan harga BBM jenis Pertalite. Harga Pertalite masih sama, yakni Rp7.600 per liter.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di dekat Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) di Jakarta Selatan, salah satu operator Pertamina mengakui kenaikan harga BBM tersebut.

"Iya, sudah naik harganya. Kalau tidak salah ya dari tengah malam pukul 00:00 WIB. Tetapi, tidak semua naik ya, seperti Pertalite, harganya masih sama," ujar salah satu operator yang enggan disebutkan namanya, Minggu (25/2).

Rendra, salah satu konsumen yang tengah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut mengaku tidak tahu menahu dengan kenaikan harga BBM yang diberlakukan Pertamina.

"Memang naik yah? Waduh. Malah, isi Pertamax pula," terang dia. Hingga berita ini diturunkan, manajemen Pertamina belum merespons pertanyaan CNNIndonesia.com, baik melalui pesan instan maupun panggilan telepon.

Dikutip dari laman, Tirto.id, pihak PT Pertamina (Persero) memang telah menetapkan harga baru jenis bahan bakar minyak non-penugasan (non-subsidi) yang berlaku mulai Sabtu, 24 Februari 2018 pukul 00.00 waktu setempat. Jenis BBM yang naik meliputi: Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. 

"Evaluasi harga jual BBM jenis umum atau BBM non-penugasan ini dilakukan secara periodik. Jika harga minyak dunia bergerak naik, maka harga jual BBM hingga ke konsumen harus mengalami penyesuaian. Kondisi yang sebaliknya juga bisa terjadi,” kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito dalam siaran pers yang dikutip pada Tirto. 

Untuk harga BBM jenis Pertamax, di wilayah Sumatera Utara, Bengkulu, Jakarta, Jabar, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara ditetapkan mengalami kenaikan Rp300 per liter menjadi Rp8.900 per liter dari harga sebelumya Rp8.600 per liter. 

Menyikapi kenaikan beberapa jenis BBM di atas, masyarakat selalu meresponnya dengan berbagai asumsi. Bahkan, lebih kalah asumsi harga rokok jika dipersoalkan naik yang tak setenar kalau BBM mengalami kenaikan. Dan siapa yang bersuara dianggap punya kepedulian.


Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi pada awal tahun ini kerap mendapat banyak reaksi negatif di media sosial. Meski yang harganya naik bukan Solar dan Premium, tetap banyak masyarakat protes. 

Dalam sebuah pesan berantai yang beredar di Whatsapp, ada yang menilai kenaikan harga Pertamax series ini melanggar Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 (Perpres 191/2014). 

Untuk diketahui, dalam Perpres 191/2014 ada 3 jenis BBM, yaitu BBM tertentu, BBM penugasan, dan BBM umum. BBM tertentu adalah yang disubsidi pemerintah, yaitu Solar. 

Mengutip finance.detik., dalam pasal 14 Perpres 191/2014 disebutkan, harga dasar dan harga jual bahan bakar minyak (BBM) ditetapkan oleh Menteri ESDM. Ada anggapan harga Pertamax series diserahkan pada mekanisme pasar, bukan ditetapkan Menteri ESDM, sehingga melanggar Perpres 191/2014.

Berikut ragam terbaru dari Respon masyarakat, salah satunya ustadz Tengku Zulkarnain dan beberapa warga net yang saling beradu argumen mengenai kenaikan harga BBM saat ini:
Untuk menjawab beragam respon itu, pihak Pertamina juga telah menyampaikan rilis kenaikan itu,
Jadi kesimpulannya, BBM yang dinaikkan pihak Pertamina terutama: Pertamax, Pertalite dan Dexlite yang merupakan jenis BBM yang tidak disubsidi mengalami kenaikan, hanya Premium dan solar masih harga tetap.

Untuk itu, bagi yang kaya dan bisa membeli Pertamax atau pertalite tak perlu risau dan atau gelisah karena itu jalur bahan bakar yang tanpa dikenai subsidi.

Orang kaya dilarang merungut....“Fabiayyi 'aalaa'i Rabbikumaa Tukadzdzibaan” Ini ayat diulang terus, "Nikmat mana lagi yang kamu dustakan". Jadi, Allah SWT maha tahu siapa yang kikir dan kedekut..he!


Miki.

No comments:

Post a Comment