Diludahi dan dilempar batu, juga harus cermat menghindari bom saat melewati jalanan menuju tempat latihan. Sebuah drama pedih sepak bola wanita Afghanistan.
Jangankan bermain sepak bola, bagi wanita Afghanistan, berkumpul saja harus menghadapi banyak halangan kultural dan norma.
Itu kenyataan yang harus dihadapi para wanita Afghanistanyang bermimpi bermain sepak bola dan memiliki tim.
Bukan sekadar ingin berprestasi, tapi menjadi model bagi emansipasi wanita Afghanistan.
Namun, perjuangan mereka tak pernah kedur.
— Ahmad M safi (@Mailan83588099) 3 Februari 2018
Di bawah pelatih Kelly Lindsey, mereka berkembang dan timnas sepak bola wanita Afghanistan mampu naik peringkat dari urutan ke-128 menjadi 106 dalam rangkingt FIFA.
Antara Hidup dan Mati
Kelly Lindsey yang mantan pemain timnas sepak bola wanitaAmerika Serikat sampai tak pernah melatih mereka di Afghanistan karena alasan keamanan.
Timnas wanita Afghanistan lebih sering bertemu dan berlatih di luar negeri.
www.bolasport.com
[m.k]
No comments:
Post a Comment