Ustaz Abdul Somad dan Habib Rizieq . Kredit Foto: tribunnews |
Grup tersebut disinyalir aktif memproduksi dan menyebarkan ujaran kebencian dan berita hoax melalui media sosial.
Grup ini bukanlah baru terbentuk. Setidaknya sejak pertengahan 2017 lalu nama ‘Muslim Cyber Army’ sudah disebut-sebut, salah satunya oleh pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab.
Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, Rizieq berulang kali menyebut kelompok ini.
Salah satunya video yang beredar di bulan Juni 2017 lalu ini.
Juga di dalam video yang beredar di bulan Mei 2017 ini:
Simak salah satu videonya yang beredar bulan September berikut:
Pelaku penyebaran isu provokatif dan ujaran kebencian yang terorganisir dengan nama The Family Muslim Cyber Army saat rilis di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (28/02/2018). |
Enam pelaku yang diduga admin dari grup WhatsApp ‘The Family Muslim Cyber Army (MCA)’ mengaku menyesal dan meminta maaf postingannya telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Keenam admin tersebut adalah M Luth (39), Rizki Surya (34), Ramdani Saputra (38), Yuspiadin, Romi Chelsea, dan Tara Arsih. Mereka ditangkap jajaran Direktorat Siber Bareskrim Polri secara serentak di enam kota berbeda pada Senin 26 Februari 2018 lalu.
Mereka diduga telah melakukan provokasi berupa ujaran kebencian dan berita bohong alias hoaks.
Salah satu pelaku, M Luth yang ditangkap di Jakarta, mengungkapkan penyesalannya atas perbuatannya tersebut.
“Terutama bangsa Indonesia, yang dipimpin oleh jajaran paling tertinggi, kepada Mabes juga yang ada di sini, cyber crime. saya mengakui telah menyesal, dan tadi juga sepakat teman-teman diatas mengakui juga kepada saya, menyesal mereka semua,” kata M Luth, di Kantor Bareskrim, Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
“Lalu dengan penyesalan ini, kami sebagai cyber, kami semua minta maaf kepada yang terkait dengan berita hoaks dari kami dan kami janji tidak akan mengulanginya lagi,” lanjutnya.
M Luth mengaku baru sadar setelah diberitahu oleh seorang anggota Polri bahwa tindakan yang mereka lakukan adalah salah.
Sumber Artikel : Jurnal Indonesia. [Baca]
Keenam admin tersebut adalah M Luth (39), Rizki Surya (34), Ramdani Saputra (38), Yuspiadin, Romi Chelsea, dan Tara Arsih. Mereka ditangkap jajaran Direktorat Siber Bareskrim Polri secara serentak di enam kota berbeda pada Senin 26 Februari 2018 lalu.
Mereka diduga telah melakukan provokasi berupa ujaran kebencian dan berita bohong alias hoaks.
Salah satu pelaku, M Luth yang ditangkap di Jakarta, mengungkapkan penyesalannya atas perbuatannya tersebut.
“Terutama bangsa Indonesia, yang dipimpin oleh jajaran paling tertinggi, kepada Mabes juga yang ada di sini, cyber crime. saya mengakui telah menyesal, dan tadi juga sepakat teman-teman diatas mengakui juga kepada saya, menyesal mereka semua,” kata M Luth, di Kantor Bareskrim, Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
“Lalu dengan penyesalan ini, kami sebagai cyber, kami semua minta maaf kepada yang terkait dengan berita hoaks dari kami dan kami janji tidak akan mengulanginya lagi,” lanjutnya.
M Luth mengaku baru sadar setelah diberitahu oleh seorang anggota Polri bahwa tindakan yang mereka lakukan adalah salah.
Sumber Artikel : Jurnal Indonesia. [Baca]
Seorang Rizieq dari tempat pelariannya, pun dgn garangnya membela Muslim Cyber Army, masih mau Playing Victims?? jadi yg bawa2 nama Muslim siapa? https://t.co/zUOUm0f708— Dede Budhyarto (@kangdede78) 1 Maret 2018
No comments:
Post a Comment