Fahri Hamzah saat Aksi Bela Islam 212 (Foto: Antara) |
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menanggapi cuitan akun Twitter @BareskrimPolri pada Kamis (1/3/2018) khususnya PolresTasikmalaya yang berhasil menangkap pelaku penyebar Hoax dan ujaran kebencian, Fuad Sidiq, yang tergabung dalam jaringan Muslim Cyber Army (MCA).
Dilansir dari Jurnal Politik, Fahri mengomentari status twitter Bareskrim Polri yang menangkap pelaku pada Rabu (28/2) sekitar pukul 18.30 WIB. oleh Anggota Reskrim di Desa Cidadali, Kabupaten Tasikmalaya.
Dilansir dari Jurnal Politik, Fahri mengomentari status twitter Bareskrim Polri yang menangkap pelaku pada Rabu (28/2) sekitar pukul 18.30 WIB. oleh Anggota Reskrim di Desa Cidadali, Kabupaten Tasikmalaya.
Fenomena penggrebekan jaringan penebar Hoax yang saat ini tengah gencar-gencarnya dilakukan aparat kepolisian di ranah Maya (online), Fahri pun kemudian berkomentar dengan mengatakan bahwa penggunaan nama Muslim Cyber Army adalah tidak bijak. Bahkan, kata Fahri, cenderung disalah artikan.#PolresTasikmalaya— BARESKRIM POLRI (@BareskrimPolri) 28 Februari 2018
Berhasil menangkap satu lagi pelaku penyebar Hoax dan ujaran kebencian, Fuad Sidiq, yang tergabung dalam jaringan Muslim Cyber Army (MCA).
Ditangkap pada Rabu (28/2) sekitar pukul 18.30 WIB.
diciduk di Desa Cidadali, Kabupaten Tasikmalaya. #Bareskrim
Berikut rentetan cuitannya:
“Tidak bijak anda memakai istilah Muslim Cyber Army…sebab nama Muslim yg menempel pada orang2 di dunia maya ini umum sifatnya…usul saya: proses aja pidananya sesuai hukum…tapi menyeret nama islam seperti dalam kasus #WarOnTerror USA itu bikin dunia hancur.
Polisi sering tidak sensitif melihat dinamika masyarakat. Terutama dinamika Social media. Ada yg nakal sedikit sekali ya itulah kurva normal dalam masyarakat maka itu harusnya diisolasi. Jangan memancing yg banyak bikin orang salah paham dan marah…cc: @DivHumas_Polri.Tidak bijak anda memakai istilah Muslim Cyber Army...sebab nama Muslim yg menempel pada orang2 di dunia maya ini umum sifatnya...usul saya: proses aja pidananya sesuai hukum...tapi menyeret nama islam seperti dalam kasus #WarOnTerror USA itu bikin dunia hancur... https://t.co/NDICFdzUuv— #MerdekaBro! (@Fahrihamzah) 1 Maret 2018
Dalam kasus seracen, MCA, dkk itu kenapa yang dipancing identitas agamanya hanya kelompok yg memakai nama “Islam” dan “Muslim” atau yang memakai simbol itu? Kenapa pretensinya kepada konsep “JamaahIslamiyah”? Apakah Polri memakai teori teroris dalam memantau socmed? @BNPTRIPolisi sering tidak sensitif melihat dinamika masyarakat. Terutama dinamika Social media. Ada yg nakal sedikit sekali ya itulah kurva normal dalam masyarakat maka itu harusnya diisolasi. Jangan memancing yg banyak bikin orang salah paham dan marah...cc: @DivHumas_Polri— #MerdekaBro! (@Fahrihamzah) 1 Maret 2018
Polri mendalami adanya pemesan atau sosok di balik kelompok penyebar hoaks Muslim Cyber Army (MCA).Dalam kasus seracen, MCA, dkk itu kenapa yang dipancing identitas agamanya hanya kelompok yg memakai nama “Islam” dan “Muslim” atau yang memakai simbol itu? Kenapa pretensinya kepada konsep “JamaahIslamiyah”? Apakah Polri memakai teori teroris dalam memantau socmed? @BNPTRI— #MerdekaBro! (@Fahrihamzah) 1 Maret 2018
"Masih dalam proses. Kita belum melihat ini siapa (pemesan atau tokoh utama)," ujar Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono Sukmanto di Jakarta, Rabu (28/2).
Foto: warta.co |
Keberadaan grup ini pun disebut-sebut mirip dengan kelompok penyebar hoaks Saracen. Kendati demikian, dia belum mau menyimpulkan adanya keterkaitan maupun kemiripan modus antara dua kelompok itu.
"Kami belum bisa menyimpulkan seperti itu. Kami tetap akan cari Ini jaringan atau bukan," ujar dia dikutip dari republika.co.id.
Muslim Cyber Army adalah beberapa oknum Pembuat dan Penyebar Kebencian di Medsos dengan sengaja membangun brand-nya sendiri
SUMBERR: INFO GRAFIS DETIK |
Sebelumnya, tak hanya FPI yang membela Rizieq, tapi juga muncul kelompok yang menamakan dirinya Muslim Cyber Army. Bagi Fahry Hamzah sendiri, konotasi Muslim Cyber Army yang diungkap polisi sebagai sesuatu yang berlebihan, tetapi Fahri sendiri tak mengakui jika kelompok ini sendiri justeru sengaja membuat dan membangun organisasi maya-nya untuk menyerang secara politis dan fitnah dengan mengatasnamakan 'Muslim' itu sendiri.
Sejak kepemimpinan Jokowi-Jk memenangi Pilpres 2014-2019. Jadi sudah begitu jelas, bahwa kelompok ini memang tidak terorganisir secara teratur, namun eksis di medsos hingga aksi demo Bela Islam. Mereka mem-bully siapa pun yang “nyinyir” terhadap aksi demo Bela Islam tersebut. Kini aksi kelompok tidak hanya di dunia maya, tapi mereka beraksi juga terjadi di dunia nyata dengan “Aksi Polisional” seperti FPI.
Siapa sebenarnya Muslem Cyber Army, penulis kutipkan dari situs dakwahkampus.id, berikut sebuah kesaksian salah seorang pelakunya.
Jika menyaksikan kekompakan umat Islam di dunia maya…..Setiap ada Isu yang merugikan umat Islam, maka Netizen langsung bertransformasi jadi Cyber Army kompak bersatu memainkan opini publik, tidak urung Polisi menjadi bulan bulanan bullying dan kritikan pada kasus AHOK. (sumber)
Di salah satu situs membeberkan tata cara kerja Muslim Cyber Army (MCA), secara garis besar terbagi atas 2 tugas. Pertama kelompok/simpatisan yang mencari status – status di media sosial , kedua tim pemburu yang bertugas menyatroni pemilik account media sosial yang menyudutkan Ulama dan Islam.
PANDUAN BAGI MUSLIM CYBER ARMY (MCA)
1. Jangan terpancing emosi dari Fitnah yang mereka buat.
2. Tetap Bijak dan Cerdas menyikapi Perang Cyber ini.
3. Bantah/lawan fitnah/Hoax mereka dengan FAKTA
4. Jangan memakai kata-kata kasar karena itu Tujuan mereka, memancing kita untuk mengeluarkan kata-kata kasar dan mengumpat, berbahaya dari segi Hukum.
5. Jangan membalasa Meme/gambar fitnah mereka dengan gambar yang tidak pantas, tunjukkan kalau kita tidak seperti mereka.
6. Biasakan Like, Share dan Comment di postingan saudara seperjuangan. abaikan postingan mereka atau report saja.
7. Kalau ada postingan mereka yang menistakan Islam, memfitnah Ulama, melecehkan/menghina Ulama jangan ditanggapi, Screenshot dan Share di Grup atau laman seperjuangan MCA.
Jika Anda takut, kirim saja langsung ke email TIM PEMBURU PENISTA: lapormca@gmail.com dan jangan main hakim sendiri. Serahkan ke pihak yang berwajib bila si penista tertangkap. Tuntut secara hukum.
Ingat!!! Gadget kalian adalah Senjata ampuh kalian membela Islam dan Negeri ini. Amal kalian yang tak pamrih, tak kenal lelah, telah Allah balas dengan kemenangan demi kemenangan. Dan pahala yang abadi disisiNya. Selalu luruskan niat rapatkan barisan. Allah SWT akan menolong para pejuangNya.
Embo.
No comments:
Post a Comment