Fadli Zon |
"Nggak ada masalah. Ini kan lucunya petahana ada di posisi pertama, ya biasa aja. Karena presiden petahana punya segala macam fasilitas untuk melakukan suatu upaya yang bisa diperhatikan oleh media dan untuk bertemu dengan masyarakat," kata Fadli di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Partai Gerindra pun tetap optimistis memajukan sang ketum, Prabowo Subianto, sebagai capres di Pilpres 2019. Alasannya, tren elektabilitas Jokowi di berbagai survei tak pernah lebih dari 50 persen.
"Artinya, masyarakat sebagian besar masih menginginkan presiden baru untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada sekarang, khususnya di bidang ekonomi," jelas Fadli dimuat detikcom.
Ia menilai, meskipun masih berada di bawah Jokowi, elektabilitas Prabowo terlihat menjanjikan. Ke depan, kata Fadli, Gerindra akan membahas pencapresan Prabowo dengan parpol koalisi yang akan merapat.
"Ya belum bergerak aja udah tinggi, udah ditakuti. Apalagi kalau bergerak," ucap Wakil Ketua DPR itu.
"Nanti akan kita rumuskan, kita dudukkan. Tapi yang terutama adalah berbicara dengan mitra-mitra koalisi," sambung Fadli.
Lembaga survei Populi Center, kemarin (28/2), merilis data perbandingan elektabilitas calon presiden. Tren elektabilitas Jokowi cenderung stagnan, sedangkan Prabowo Subianto menunjukkan penurunan.
BACA JUGA : Oh Ternyata! Polri Bongkar Sindikat Hoax Muslim Cyber Army Grub (MCA)". Pengikutnya ada Fadli Zon
Populi membandingkan data survei pada Januari 2015, Oktober 2015, Agustus 2017, Oktober 2017, Desember 2017, dan Februari 2018. Ada 10 besar capres yang terjaring survei.
Jokowi dan Prabowo masih menduduki posisi 2 teratas. Delapan capres lainnya adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono, Jusuf Kalla, BJ Habibie, Basuki Tjahaja Purnama, Megawati Soekarnoputri, dan Mahfud MD.
Berikut ini hasil elektabilitas Jokowi dan Prabowo versi Populi Center:
A. Jokowi
Januari 2015: 45,5%
Oktober 2015: 36,6%
Agustus 2017: 52,8%
Oktober 2017: 49,4%
Desember 2017: 54,9%
Februari 2018: 52,8%
B. Prabowo
Januari 2015: 19,2%
Oktober 2015: 24,3%
Agustus 2017: 28,0%
Oktober 2017: 21,7%
Desember 2017: 18,9%
Februari 2018: 15,4%
edm.
No comments:
Post a Comment