Yogyakarta: Seorang nenek warga Dukuh Sadang, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, diklaim sebagai manusia tertua di dunia.
Suparni mengaku lahir 117 tahun lalu, saat Indonesia masih dijajah Belanda. "Saya lahir sejak zaman (penjajahan) Belanda, benar saya tidak bohong," kata Suparni dalam bahasa Jawa, Jumat 7 Juli 2017.
Namun, Suparni tak memiliki kartu identitas penduduk yang membuktikan usianya lebih dari satu abad. Menurutnya, perangkat desa setempat tidak mencatat semua anak yang lahir pada masa itu. "Kalau orang kecil seperti saya, ya tidak ada yang mencatat," tutur dia. Tukiyen, 65, putri Suparni, membenarkan jika ibunya tak tercatat dalam administrasi kependudukan.
Menurutnya, ibunya sejatinya bukan penduduk asli Kulonprogo. "Ibu berasal dari Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Ia pindah ke Kulonprogo karena dinikahi orang sini, namanya Karto Pawiro, pada 1945. Tapi, ibu tidak mau diajak suaminya pindah ke Lampung.
Katanya mau membesarkan dua anaknya di Kulonprogo saja. Saudara ibu hanya ada empat yang masih hidup," kata dia. Suparni adalah anak pertama dari sembilan bersaudara. Jarak lahir antarsaudaranya rata-rata empat tahun. Saat ini, ia memiliki dua anak, empat cucu, dan enam cicit.
Secara fisik, Suparni memang tampak sangat tua dengan kulit berkeriput. Meskipun raganya nampak lemah, perempuan sepuh ini masih kerap beraktivitas di ladang yang tak jauh dari kediamannya.
Suparni ketika berangkat ke ladang yang tak jauh dari kedaiamannya--MTVN/Ahmad Mustaqim
Keseharian Suparni sangat sederhana. Ia biasa tidur di sebuah ruang tanpa pintu berukuran sekira 3X3 meter. Ruangan berdinding bambu itu dilengkapi meja tempat menaruh peralatan makan dan sebuah radio tua.
Perempuan renta ini masih mengingat sejumlah hal di era penjajahan Belanda dan Jepang. Di antaranya lagu-lagu berbahasa Jawa yang ia pelajari saat sekolah. "Pada masa (penjajahan) Jepang, saya sekolah kelas tiga," kata dia. Sebelumnya, ada Sodimejo atau Mbah Gotho yang diyakini sebagai manusia tertua di dunia. Pria asal Sragen, Jawa Tengah, ini menghembuskan napas terakhir pada umur 146 tahun.
DISINI today.line.me
Suparni mengaku lahir 117 tahun lalu, saat Indonesia masih dijajah Belanda. "Saya lahir sejak zaman (penjajahan) Belanda, benar saya tidak bohong," kata Suparni dalam bahasa Jawa, Jumat 7 Juli 2017.
Namun, Suparni tak memiliki kartu identitas penduduk yang membuktikan usianya lebih dari satu abad. Menurutnya, perangkat desa setempat tidak mencatat semua anak yang lahir pada masa itu. "Kalau orang kecil seperti saya, ya tidak ada yang mencatat," tutur dia. Tukiyen, 65, putri Suparni, membenarkan jika ibunya tak tercatat dalam administrasi kependudukan.
Menurutnya, ibunya sejatinya bukan penduduk asli Kulonprogo. "Ibu berasal dari Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Ia pindah ke Kulonprogo karena dinikahi orang sini, namanya Karto Pawiro, pada 1945. Tapi, ibu tidak mau diajak suaminya pindah ke Lampung.
Katanya mau membesarkan dua anaknya di Kulonprogo saja. Saudara ibu hanya ada empat yang masih hidup," kata dia. Suparni adalah anak pertama dari sembilan bersaudara. Jarak lahir antarsaudaranya rata-rata empat tahun. Saat ini, ia memiliki dua anak, empat cucu, dan enam cicit.
Secara fisik, Suparni memang tampak sangat tua dengan kulit berkeriput. Meskipun raganya nampak lemah, perempuan sepuh ini masih kerap beraktivitas di ladang yang tak jauh dari kediamannya.
Suparni ketika berangkat ke ladang yang tak jauh dari kedaiamannya--MTVN/Ahmad Mustaqim
Keseharian Suparni sangat sederhana. Ia biasa tidur di sebuah ruang tanpa pintu berukuran sekira 3X3 meter. Ruangan berdinding bambu itu dilengkapi meja tempat menaruh peralatan makan dan sebuah radio tua.
Perempuan renta ini masih mengingat sejumlah hal di era penjajahan Belanda dan Jepang. Di antaranya lagu-lagu berbahasa Jawa yang ia pelajari saat sekolah. "Pada masa (penjajahan) Jepang, saya sekolah kelas tiga," kata dia. Sebelumnya, ada Sodimejo atau Mbah Gotho yang diyakini sebagai manusia tertua di dunia. Pria asal Sragen, Jawa Tengah, ini menghembuskan napas terakhir pada umur 146 tahun.
DISINI today.line.me
No comments:
Post a Comment