Logika Fadli Zon : Orang takut Prabowo, buat capres boneka. - Indowordnews

Breaking

18 July 2017

Logika Fadli Zon : Orang takut Prabowo, buat capres boneka.

Fadli mengganggap takut ke prabowo dengan calon boneka.
Fadli Zon (kiri) dan Prabowo (kanan).Foto:detik.
Indonesia ini milik semua. Istilah takut sama Prabowo bukanlah semangat reformasi. Peran Prabowo setelah reformasi apa saja? Justeru ia hadir ketika situasi transisi makin membaik.

Itu pun, porak porandanya era transisi dihadapi oleh masa pemerintahan BJ Habibie, Gusdur, Megawati ada Amien Rais disana, hingga muncul kemudian SBY. Sementara, Prabowo ketika itu berada di mana?  Dibeberapa negara, mengasingkan diri. Termasuk Yordania.

Situasi momen reformasi usai, benar-benar dijalani secara hiruk pikuk,  tak terkecuali adanya tukang gaduh, yakni ormas-ormas radikal menyeruak masuk. Sedangkan Prabowo muncul kala adanya desakan sebagian ide-ide pihak yang tercampakkan dari beragam partai, mengusung Prabowo membuat partai, Gerindra.

Hari ini,  salah satu politisinya sedang berhalusinasi. Fadli Zon (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra), ketika menanggapi pernyataan pihak PDIP bahwa jika presidential threshold 20%, tidak mungkin ada calon tunggal. Menurut Fadli, kalaupun ada calon lainnya, itu hanya menjadi calon presiden (capres) boneka, katanya disaat awak media mewawancarai Fadli Zon. DISINI

"Ya itu kalau tidak capres tunggal capres-nya capres boneka. Ini kan kayak pola-pola di pilkada banyak. Mereka menjadi calon tunggal, nanti bikinlah calon boneka," ujar Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Fadli mengatakan calon boneka yang dibuat hanya sebagai replikasi dalam pemilihan presiden pada 2019. Hal itu dibuat karena takut menghadapi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Ini mau direplikasi di dalam pemilihan presiden karena takut menghadapi Pak Prabowo," kata Fadli, yang juga menjabat Wakil Ketua DPR.

Ia mengaku Gerindra terus menjalin komunikasi dengan partai lain. Namun ia melihat ada gelagat partai lain yang ingin menjegal Prabowo dalam Pilpres 2019.

"Oh terus, kita menjalin komunikasi (dengan partai lain), tapi kan kita tahu gelagat itu (penjegalan). Tahu kita sebagai orang politik tahulah gelagatnya, tidak bodoh-bodoh amat gitu ya, dan tidak bodoh di dalam berpolitik," ucap Fadli.

Sebelumnya PDIP membalas tudingan Waketum Gerindra Fadli Zon soal pemerintah hendak menjegal Prabowo Subianto untuk kembali maju dalam Pilpres 2019 karena presidential threshold. Pernyataan Fadli itu dinilai tak rasional.

Menurut Andreas, presidential threshold 20% bisa untuk calon presiden (capres) lebih dari satu atau bukan calon tunggal.

"Apalagi kalau dimaksud hanya untuk menjegal seseorang. Sehingga kalau Pak Fadli memahami dan bisa menghitung logika prosentase angka-angka itu, tidak perlu khawatir," tutur Andreas.

Agak naif kalau memahami pemerintah membuat UU hanya untuk menjegal seseorang. Ada beberapa sich harga Prabowo itu? Lalu pernyataan Fadli Zon ini tidak beralasan dan tidak masuk akal sehat politik kita," ujar Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira. (mk)

No comments:

Post a Comment