Natalius Pigai menyapa massa aksi 287. File Detik |
Natalius Pigai mengatakan bahwa Perppu Ormas yang diterbitkan pemerintah itu cacat prosedur. Sebab Perppu Ormas diterbitkan dalam kondisi yang dinilai Pigai tidak genting. "Terkait dengan Perppu Nomor 2 tahun 2017, atas nama pribadi bukan nama kantor, sebagai komisioner Komnas HAM. Saya tegaskan bahwa Perppu Nomor 2 tahun 2017 adalah cacat prosedural," ujar Natalius di kawasan Monas depan Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2017).
Menurutnya kondisi Indonesia tidak dalam keadaan genting untuk menerbitkan Perppu Ormas. Adanya organisasi kemasyarakatan dapat menutupi setiap kekurangan pemerintah.
"Saudara kita berbasis Islam maupun non Islam aman-aman saja, tidak ada wihara, masjid, pura, gereja yang dibakar. Saudara sekalian, kita harus ketahui pemimpin itu tidak sempurna karena apa pasti ada kekurangan, kekurangan ini lah ditutupi oleh organisasi ini," katanya. Natalius mengingatkan agar organisasi kemasyarakatan dilestarikan untuk kepentingan rakyat. Perppu ormas juga cacat dari sisi hak asasi manusia.
"Lestarikan organisasi ini, bukan untuk mengkhianati, mereka ada untuk kepentingan rakyat. Saya kira saya tegaskan cacat prosedural, kedua adalah cacat dari sisi HAM. Di seluruh dunia ini ada tiga pilar utama yang tidak boleh dilawan, pertama demokrasi, demokrasi adalah pilar penting di dunia, kedua adalah HAM, yang ketiga adalah perdamaian," imbuhnya. DI SINI
Menurutnya kondisi Indonesia tidak dalam keadaan genting untuk menerbitkan Perppu Ormas. Adanya organisasi kemasyarakatan dapat menutupi setiap kekurangan pemerintah.
"Saudara kita berbasis Islam maupun non Islam aman-aman saja, tidak ada wihara, masjid, pura, gereja yang dibakar. Saudara sekalian, kita harus ketahui pemimpin itu tidak sempurna karena apa pasti ada kekurangan, kekurangan ini lah ditutupi oleh organisasi ini," katanya. Natalius mengingatkan agar organisasi kemasyarakatan dilestarikan untuk kepentingan rakyat. Perppu ormas juga cacat dari sisi hak asasi manusia.
"Lestarikan organisasi ini, bukan untuk mengkhianati, mereka ada untuk kepentingan rakyat. Saya kira saya tegaskan cacat prosedural, kedua adalah cacat dari sisi HAM. Di seluruh dunia ini ada tiga pilar utama yang tidak boleh dilawan, pertama demokrasi, demokrasi adalah pilar penting di dunia, kedua adalah HAM, yang ketiga adalah perdamaian," imbuhnya. DI SINI
Aksi bernomor togel akhirnya menunjukkan jati diri sebenarnya. Sebelumnya sempat mereka menyatakan diri akan menunjukkan rasa cintanya kepada Indonesia dengan menyiapkan 1.000 Bendera Merah Putih dalam aksi mereka, nyatanya lebih banyak bendera Hitam. Aksi 1.000 bendera ini sepertinya menjadi modus mereka untuk memperlihatkan kepada publik bahwa mereka juga cinta Indonesia.
Minimnya bendera Merah Putih.
Parahnya, orasinya pun mengerikan karena menyebut Perppu cacat prosedur karena negara belum dalam keadaan genting. Negara dalam keadaan genting menurut Pigai. Dan ironinya, Pigai berkata aman-aman saja, tidak ada wihara, masjid, pura, gereja yang dibakar.
Apa hubungannya dengan aksi dengan keadaan aman. Wong keamanan berdemonstrasilah yang diinginkan selama ini. Ketimbang Aksi 212, bakar mobil aparat, warung dan sebagainya. Pernyataan Pigai tendensius. Artinya adalah kondisi dimana selalu ada aksi pembakaran rumah ibadah.
Didalam aksi ini juga santer terdengar bahwa gerakan aksi ini kembali menyinggung masalah Ahok yang dipenjara, sebagai upaya pemerintah untuk memenjarakan Buni Yani. Kemudian Buni Yani dijadikan tersangka dan diadili. Aksi unjuk rasa besar-besaran ini dilakukan oleh gabungan Ormas Islam se-Jabodetabek menuntut dibatalkannya Perppu Ormas No. 2 Tahun 2017. Yang mana Perppu itu justru memberi ruang kepada pemerintah untuk menjadi Diktator. Katanya dalam orasi ini.
Minimnya bendera Merah Putih.
Di dalam orasi-orasi ormas se-Jabodetabek yang dilakukan di depan patung kuda, sambil menaiki truk-truk sembari orasi. Tampak bahwa isu-isu dikaitkan dengan adanya Pelbagai isu. Bahkan, pemerintah dianggap keliru hingga ke masalah penentuan hari lahir Pancasila pun pemerintah telah dianggap keliru. Orasi yang siap amarah penuh keganasan, siap menggoyang NKRI. Pemerintah saat ini dianggap.....bla...bla...bla...hingga Komnas HAM pun turut turun mengaung!
[Video] Aksi Masa 287 Terkait dengan Perppu Nomor 2 tahun 2017
(embo) ******
No comments:
Post a Comment