Foto: Zikir bersama di Istana. Image-Merdeka.com@2017 |
"Melalui kemerdekaan yang ke-72 ini kita meneguhkan komitmen kita untuk menjaga persatuan, menjaga kerukunan dan toleransi, serta kerja bersama, kerja beriringan antara ulama dan umaro untuk kemajuan negara kita Indonesia," kata Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri Dzikir Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Selasa (1/8/2017) malam.
Presiden Jokowi dzikir di istana ini tak luput juga mendapat nyinyiran sebagian pihak, hal ini kerap dianggap sebagai pencitraan, apakah (negatif pikir) itu memang sudah menjadi kepercayaan sebagai bagian dari ibadah penyempurnaan nilai keimanan seseorang ?
Ketika Presiden Jokowi bekerja keras untuk memajukan Indonesia juga dianggap sebagai pencitraan, sementara kita sendiri belum memberikan sesuatu yang berarti pada negeri ini. Jika belum bisa berkontribusi untuk membangun negeri cukuplah kita berdiam diri atau malah mendukung dari pada sibuk nyinyir, iri dengki yang justru menjadikan akhlakmu malah tak terpuji.
Zikir Kebangsaan di Istana (foto: Antara) |
Dalam sambutannya, Ma'ruf mengatakan "Memang ini (zikir bersama) yang pertama kali dan mudah-mudahan akan terus dilakukan setiap bulan Agustus mengawali peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus. Amin".
Zikir bersama ini, lanjut dia, guna mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan kepada Indonesia yakni kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Selain nikmat kemerdekaan, dzikir dilantunkan untuk mensyukuri adanya Pancasila sebagai dasar negara.
"Indonesia mempunyai dasar negara yang dapat mempersatukan seluruh elemen bangsa," kata Ma'aruf Amin. Patut juga disyukuri Indonesia memiliki tanah air yang subuh dan makmur.
Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah. Melalui dzikir bersama ini, Ma'ruf yakin bisa mengetuk pintu langit agar Tuhan menjadikan Indonesia negara aman dan damai. "Hari ini kita sangat memerlukan berkat dan rahmat Allah" tuntasnya. DISINI
Diketahui, Presiden Jokowi hadir bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla serta beberapa ulama pimpinan pondok pesantren.
Sejumlah pejabat yang turut serta dalam Dzikir Kebangsaan itu antara lain Ketua MUI Maruf Amin, Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Acara Dzikir Kebangsaan dimulai pada pukul 19.30 WIB dengan mengundang 2.000 umat muslim dari beberapa daerah di Indonesia antara lain Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sulawesi Selatan, Banten, hingga Sulawesi Utara.
Acara tersebut menjadi pembuka rangkaian perayaan Bulan Kemerdekaan 2017 yang merayakan HUT Kemerdekaan Ke-72 RI.
(mk)
No comments:
Post a Comment