Menag Lukman dan Bupati Dedi mengunjungi keluarga korban pembakaran hidup-hidup di Bekasi, Senin (7/8/2017). (Istimewa) |
Tidak hanya dari warga dan organisasi kemasyarakatan, belasungkawa juga disampaikan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Kepada Liputan6.com, Senin (7/8/207), Dedi mengaku tiba di kediaman Siti Jubaida sekitar pukul 09.00 WIB. Dia disambut langsung istri, anak, dan ayah korban.
"Tidak lama saya tiba, Pak Menteri Lukman datang untuk mengucapkan belasungkawa," kata Dedi saat berbincang via telepon, Senin (7/8/2017).
Tidak hanya menyampaikan belasungkawa, kedua tokoh tersebut juga menitipkan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan. Joya meninggalkan seorang istri yang tengah hamil 7 bulan dan seorang putra. "Selama ini mereka tinggal di kontrakan," kata Dedi.
Menag Lukman dan Bupati Dedi mengunjungi keluarga korban pembakaran hidup-hidup di Bekasi, Senin (7/8/2017). (Istimewa) |
Namun, bantuan itu diharapkan dapat menjadi modal usaha sampai dengan mandiri dalam pengelolaannya. "Kalau Pak Menteri akan membantu biaya pendidikan anak sulung korban selama empat tahun," ujar Dedi.
Menag Lukman dan Bupati Dedi mengunjungi keluarga korban pembakaran hidup-hidup di Bekasi, Senin (7/8/2017). (Istimewa) |
Jajaran Polrestro Bekasi langsung bekerja cepat. Kapolres Bekasi Kombes Asep Adi Saputra menyebut, aksi main hakim sendiri tidak dibenarkan di negara hukum seperti Indonesia. Apalagi hingga menimbulkan korban jiwa.
Polisi telah memeriksa 10 saksi yang dianggap mengetahui kejadian tersebut. Dari keterangan mereka, polisi berhasil mengidentifikasi terduga pelaku. Hingga akhirnya, dua orang ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan.
Rencananya, pengungkapan kasus tersebut akan dibeberkan Polres Bekasi ke publik hari ini, Senin (7/8/2017). "Mungkin sore ya (rilisnya)," kata dia.
(mk)
No comments:
Post a Comment