Tersambung Sudah. Kabel Laut Sistem Komunikasi Batam - Los Angeles Sejauh 15 Ribu Km - Indowordnews

Breaking

07 August 2017

Tersambung Sudah. Kabel Laut Sistem Komunikasi Batam - Los Angeles Sejauh 15 Ribu Km

Tersambung Sudah. Kabel Laut Sistem Komunikasi Batam - Los Angeles Sejauh 15 Ribu Km
Ilustrasi pemasangan kabel laut © Gizmodo.com
Kabar gembira dibawa PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) bagi rakyat Indonesia yang akan menyambut Hari Ulang Tahun ke-72 pada 17 Agustus mendatang. Operator Merah Putih ini berhasil menyelesaikan pembangunan mega proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut yang menyambungkan Asia Tenggara (South East Asia) – United States (Amerika Serikat/AS) (SEA-US).

"Secara teknis pembangunan sudah selesai. Pada 4 Agustus lalu saya lakukan pemeriksaan kesiapan teknis sebelum dilakukan grand launching oleh Dirut (Direktur Utama Telkom, Alex J Sinaga) pada akhir Agustus ini," ungkap Direktur Wholesale & International Service Telkom Abdus Somad Arief kepada IndoTelko, Minggu (7/8).

Diungkapkannya, pemeriksaan kesiapan teknisi dilakukan di cable landing station Kauditan, Sulawesi Utara. "Mulai kemarin sudah tembus dari Batam ke Los Angeles (LA) dan saat ini trial dibebani trafik kecil dulu selanjutnya akan ditambah gradual," ungkapnya.

Dikatakannya, selesainya pembangunan infrastruktur ini menjadi achievement salah satu roadmap dari TelkomGroup sebagai Global Digital Hub untuk menuju King of Digital di Regional. "Ini juga persembahan dari Telkom untuk HUT RI ke-72," pungkasnya.

Asal tahu saja,  di proyek kabel bawah laut Southeast Asia-United States (SEA-US), Telkom sebagai pemimpin konsorsium  melalui PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin).

Proyek pembangunan kabel yang dilaksanakan oleh NEC Corporation dan NEC Corporation of America dengan nilai investasi mencapai US$ 250 juta ini.

Selain Telin, konsorsium SEA-US terdiri dari  Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation (anggota dari grup Globe Telecom), dan Telkom USA.

Sistem kabel laut SEA-US ini akan menghubungkan lima wilayah yaitu Manado di Indonesia, Davao di Selatan Philippines; Piti di Guam; Honolulu di Pulau Oahu Hawaii; dan Los Angeles, California di Amerika Serikat.

Panjang pembangunan kabel laut ini diperkirakan mencapai 15.000 kilometer, melewati rute yang berbeda dan telah didesain sedemikian rupa untuk menghindari area rawan bencana alam di Asia Timur, sehingga mampu memberikan rute yang berbeda dari sistem kabel yang ada serta memastikan kehandalan layanan yang lebih stabil.

Sistem kabel ini menyediakan tambahan kapasitas 20 terabit per detik (Tb/dtk) dengan menggunakan teknologi 100 gigabit per detik (Gb/dtk).

Pada Desember tahun lalu, Telkom menyelesaikan dan mengoperasikan Sistem  Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Southeast Asia Middle East West Europe 5 (SEA-ME-WE 5) yang membentang dari Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Eropa dengan panjang kabel sekitar 20.000 km yang menghubungkan 15 negara yakni Indonesia, Singapore, Malaysia, Myanmar, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan, UAE, Oman, Qatar, Djibouti, Saudi Arabia, Mesir, Turki, Italia, dan Perancis. Sistem kabel bawah laut ini memiliki kapasitas sebesar 24 tera bit perdetik menggunakan teknologi 100G.

 Abdus Somad mengibaratkan kabel SEA-ME-WE 5 dan SEA-US seperti sayap burung Garuda. SEA-ME-WE 5 diibaratkan sayap sebelah kanan, sementara SEA-US sayap Garuda sebelah kiri. "Keduanya menjadikan Garuda (Indonesia) akan membentangkan sayapnya dari Eropa hingga Amerika Serikat," pungkasnya.

Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengatakan dengan proyek ini Indonesia siap menghadirkan Indonesia Global Networks yang menghubungkan jalur komunikasi global melalui pembangunan SEA-ME-WE 5 dan SEA-US. "Ini adalah momen bersejarah bagi Indonesia," ujarnya kepada wartawan.

Sebelumnya juga telah dilaksanakan Mou proyek kabel laut Manado-Los Angeles sebagai tambahan jalur baru dengan kualitas yang terbaik. "Bandwitch menjadi bertambah dan bakcbone lebih variatif
Menurut Arief, proyek SEA-US ini adalah kabel laut pertama yang menghubungkan Indonesia bagian timur ke Amerika Serikat. Arif mengklaim sistem kabel laut ini mampu menyediakan latency yang paling rendah dari Indonesia ke Amerika Serikat dibandingkan dengan sistem kabel laut internasional lain yang sudah ada.

Sumber : Indotelko.com

No comments:

Post a Comment