Quick Count di depan mata, Euphoria yang melalaikan. Masih ingat kah? - Indowordnews

Breaking

01 August 2017

Quick Count di depan mata, Euphoria yang melalaikan. Masih ingat kah?

Quick Count di depan mata, Euphoria yang melalaikan. Masih ingat kah?

Saat itu Calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, tidak terlalu percaya dengan hasil hitung cepat. Menurut dia, hasil hitung cepat tidak selalu akurat. "Kami akan memilah mana yang obyektif dan tidak," ujarnya di Tempat Pemungutan Suara 02, Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat, 9 Juli 2014.

Kali ini, Prabowo Subianto digadang-gadang bakal mengikuti Pemilu Presiden tahun 2019. Saat itu, tim pendukung beliau di Koalisi Merah Putih (KMP) begitu bersuka cita yel-yel dan riuh rendah meneriakkan kemenangannya versi 'bukan hitung cepat'. Sedangkan data tersiar bahwa Jokowi-Jk mengungguli suara Pasangan Prabowo - Hatta.

Quick Count di depan mata, Euphoria yang melalaikan. Masih ingat kah?

Saat itu hingga melakukan sujud syukur, tim KMP memeriahkan kemenangannya versi "non hitung cepat' berdasarkan feeling saat itu, Prabowo ikut meyakini kubu nya menang mutlak di Pilpres 2014.

Hingga, pukul 15.27 WIB, sejumlah hitung cepat versi lembaga survei, seperti Saiful Mujani Research and Consulting, Litbang Kompas, RRI, dan Lingkaran Survei Indonesia, sudah mengumumkan bahwa pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dalam pemilihan presiden 2014.


Adapun juru bicara tim Prabowo-Hatta, Mahfud Md., dalam jumpa pers di Rumah Kertanegara di Jakarta Selatan, mengklaim lembaga survei milik mereka, yakni Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Lembaga Survei Nasional, Jaringan Suara Indonesia, dan Indonesia Research Center menyatakan Prabowo-Hatta menang.

Quick Count di depan mata, Euphoria yang melalaikan. Masih ingat kah?
Perjalanan Jokowi-Jk Ke Istana.
Hal ini hanya mengingatkan kita semua. Jika terlalu euphoria dan menganggap kelemahan-kelemahan lembaga survey lain tidak akurat, maka akibatnya miss interetesting akan kekuatan survey-survey politik. Bisa saja hasil survey milik independend lebih akurat ketimbang survey karena pesanan demi untuk mempengaruhi pendapat publik.

Berbeda hal, ketika Ahok-Djarot saat hasil rilis quick count putaran kedua. Tim Ahok-Djarot justeru memahami situasi putaran kedua ini suara mereka bakal tinggi, namun versi hitung cepat akhirnya membuktikan bahwa suara Ahok-Djarot kalah 10% sedangkan Anis-Sandi unggul, sebelumnya berbagai rilis quick count menunjukkan suara Ahok-Djarot dan Anis-Sandi saling kejar mengejar.
Quick Count di depan mata, Euphoria yang melalaikan. Masih ingat kah?
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan dan Sandiaga Uno atas kemenangan yang diperoleh pasangan tersebut dalam pilkada DKI Jakarta putaran kedua ini.
Jika saat itu tim Ahok-Djarot ikut merasakan euphoria dengan yel-yel atau sujud sukur, apa jadinya braiii....Disaat tim nya meyakini memenangkan pilgub tanpa melihat survey quick count, apa jadinya, bakal habis di bully oleh lawan-lawannya.Hingga akhirnya di pukul 18.10 Wib Ahok-Djarot tidak buru-bburu euphoria, malahan mengucapkan selamat atas pasangan Anis-Sandi sebagai Gubernur dan wakil Gubernur baru periode 2017-2022.

Beruntung hal tersebut tidak dilakukan. Malah yang lebih euphoria adalah pasangan Anis-Sandi (identik kubu Prabowo). Kondisi itu memngingatkan kembali bagaimana tim KMP putih-putih begitu euphoria walaupun hasil quick count telah menunjukkan suara Jokowi-Jk mutlak menang, sedangkan Anis-Sandi versi hitung cepat memang menang mutlak.

Lembaga Survei lainnya SMRC menyatakan pasangan Anies-Sandi memperoleh suara 58,29 persen dan pasangan Ahok-Djarot 41,71 persen.

Atas hasil tersebut, Pasangan calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat menggelar jumpa pers di Hotel Pullman, Jakarta.

Quick Count di depan mata, Euphoria yang melalaikan. Masih ingat kah?

Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok besrta Djarot dan tim mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan dan Sandiaga Uno atas kemenangan yang diperoleh pasangan tersebut dalam pilkada DKI Jakarta putaran kedua ini.

Ahok berharap agar semua pihak melupakan berbagai persoalan yang terjadi selama kampanye dan kini membangun Jakarta bersama. Ahok berharap pasangan Anies-Sandi bisa meneruskan dengan baik pekerjaan yang telah dikerjakannya.

Euphoria kemenangan itu layak disematkan buat pasangan Anis-Sandi dan tim nya layak bersorak sorai, meski di sisi lain kemenangan yang sama pun juga akibat pengaruhi politik DKI Jakarta dengan isu-isu identitas politik nan berbau sara (pen).


(embo)


No comments:

Post a Comment