Presiden Jokowi memantau kegiatan Imunisasi Measles Rubella, Yogjakarta. Foto: Biro Pers Setpres. |
"Karena itulah saya hadir langsung pada Pencanangan Kampanye Imunisasi Measles Rubella di Yogyakarta, hari ini. Imunisasi MR ini perlu untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan jantung, dan retardasi mental yang disebabkan adanya infeksi Rubella pada saat kehamilan", lanjut Jokowi.
Saya menyerukan semua anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun untuk mendapatkan imunisasi measles rubella. Imunisasi ini diberikan pemerintah secara cuma-cuma, dan dilaksanakan serempak pada Agustus hingga September 2017 di pulau Jawa, lalu Agustus hingga September 2018 untuk seluruh wilayah di luar pulau Jawa.
Menjaga anak-anak tetap sehat adalah tugas setiap orang tua dan juga tugas dari negara. Anak-anak dititipkan Allah kepada kita untuk kita sayangi, didik, jaga, dan ayomi. Jaga mereka dari berbagai penyakit yang berbahaya dan mematikan.
Mari kita lindungi anak-anak kita, masa depan kita, pungkasnya.
Kegiatan Imunisasi MR ini merupakan hasil pencanangan Pemerintah yang dilakukan di seluruh daerah sebagai upaya memberikan vaksin campak dan rubella, imunisasi MR diberikan kepada anak-anak sekolah.
Dengan program ini pemerintah berharap anak-anak Indonesia bisa terbebas dari pengaruh penyakit campak bagi anak-anak, sekaligus tujuannya Indonesia sehat menuju tahun 2020.
Prokontra imunisasi campak dan rubella ini juga mendapat pertentangan dari sejumlah sekolah berbasis agama/pesantren, karena dikuatirkan mengandung zat haram bagi penggunaan terhadap tubuh.
Presiden Jokowi pun turut menyikapi hal tersebut dengan menyampaikan bahwa hal ini pemerintah telah menegaskan tidak ada unsur yang dikuatirkan.
Presiden juga telah meminta pihak MUI diharapkan segera memberikan fatwa terkait sahnya imuninasi yang dicanangkan pemerintah demi kesehatan dan kekebalan tubuh bagi anak-anak sejak dini.
(mk).
No comments:
Post a Comment