Bintang pop Lorde menganggap pembatalan tampil di Israel setelah melakukan boikot - Indowordnews

Breaking

22 December 2017

Bintang pop Lorde menganggap pembatalan tampil di Israel setelah melakukan boikot

Bintang pop Lorde menganggap pembatalan tampil di Israel setelah melakukan boikot
Bintang pop Lorde tampil di Coachella pada tahun 2014 [Thomas Hawk / Flickr]/middleeastmonitor
Bintang pop Lorde sedang mempertimbangkan untuk membatalkan konser yang direncanakannya di Israel sebagai tanggapan atas seruannya untuk menghormati panggilan Palestina untuk memboikot, yang dilaporkan Guardian.

Sumber itu melaporkan bahwa penyanyi tersebut mendapat "tekanan kuat dari para penggemar" untuk membatalkan pertunjukan pada bulan Juni 2018, "terutama di negara asalnya Selandia Baru".
Lorde menanggapi di Twitter pada hari Kamis untuk para penggemar yang memintanya untuk membatalkan konser Israel-nya. Foto: Amy Harris/Invision/AP
Tadi malam, Lorde membalas para penggemar di Twitter, mengungkapkan bahwa dia telah berkonsultasi dengan "banyak orang" tentang topik tersebut, dan "mempertimbangkan semua pilihan", menambahkan: "Terima kasih telah mendidik saya bahwa saya juga belajar sepanjang waktu".

Tweetnya muncul sebagai tanggapan atas sebuah surat terbuka oleh Selandia Baru Nadia Abu-Shanab dan Justine Sachs, yang mendesak Lorde untuk menunjukkan solidaritas dengan perjuangan anti-apartheid Palestina.
Saat ini, jutaan orang menentang kebijakan penindasan pemerintah Israel, pembersihan etnis, pelanggaran hak asasi manusia, pendudukan dan apartheid yang mereka tulis.
"Sebagai bagian dari perjuangan ini, kami percaya bahwa boikot ekonomi, intelektual dan artistik adalah cara efektif untuk berbicara menentang kejahatan ini. Ini bekerja sangat efektif melawan apartheid di Afrika Selatan, dan kami berharap ini bisa berjalan kembali. "

Lorde mengumumkan tanggal turnya pada tanggal 18 Desember, yang memicu kritik dari sejumlah penggemar tentang kinerja Tel Aviv yang dijadwalkan.
Kampanye Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) telah menarik dukungan sejumlah seniman dan pekerja budaya, termasuk Roger Waters, Brian Eno, Ken Loach dan Arundhati Roy.

Omar Barghouti, salah satu pendiri BDS, mengatakan: "Terinspirasi oleh pemboikotan budaya apartheid Afrika Selatan, BDS mengharapkan dan meminta para seniman yang teliti untuk tidak melakukan di Israel atau berpartisipasi dalam acara yang disponsori oleh Israel atau oleh entitas yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia Israel yang mengerikan sampai memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional."


[mk]

No comments:

Post a Comment