Ilustrasi Mandela & Basuki T.Purnama, Credit by embo.indowordnews.com |
Di lain sisi keduanya juga pasti mengalami 'rasa patah hati', diantaranya, pernah mengalami masalah rumah tangga yang mengalami keretakan hingga perceraian. Hal ini justeru sudah dialami Mandela sendiri, sedangkan Ahok, ia telah melayangkan sebuah "Surat Sakral", Surat Gugatan. Bahkan, pihak pengacara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Josefina Agatha Syukur, telah membenarkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu menggugat cerai istrinya, Veronica Tan.
Banyak hal yang menandai kisah-kisah heroik bagi sebuah peningkatan kualitas manusia dalam kepemimpinan masa depannya. Namun tak terlepas pula dari beragam malapetaka dialami. Banyak malapetaka timbul akibat dua tragedi dan paham baik Sara maupun Aparteid. Perasaan bahwa ras sendiri lebih unggul ”membenarkan tindakan menjajah dan memperbudak kelompok bangsa lain”, tulis Profesor Wen-Shing Tseng dalam karyanya Handbook of Cultural Psychiatry. Ia menambahkan bahwa ras telah digunakan ”untuk membenarkan ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik”. Bahkan sekarang, rasialisme masih ada di banyak tempat di dunia. Tetapi, apakah paham yang mencelakakan ini didasarkan atas kebenaran?
Nelson Mandela, saat masih menjadi pengacara muda dan ketua ANC./dw.com |
“Saya telah berjuang, tidak hanya untuk melawan diskriminasi oleh warga kulit putih, tapi juga oleh warga kulit hitam. Saya memimpikan sebuah dunia ideal yang bebas diskriminasi, di mana setap orang hidup bersama secara harmonis dan memiliki kesempatan yang sama,”- Mandela, —Rappler.com.
Perjuangan meraih kebebasan dan kesetaraan, perjuangan melawan ketidakadilan dan dominasi kelompok tertentu atas kelompok lainnya mungkin sudah jadi kisah klasik yang sering kita dengar. Mulai dari perjuangan melawan dominasi agama yang siap memberangus semua yang mempertanyakan ortodoksi mereka, perjuangan melawan imperialisme dan penjajahan yang opresif, hingga perjuangan meraih hak-hak yang setara dalam sistem masyarakat sosial.
Kontroversial nyaris sepanjang hayatnya, para kritikus sayap kanan menyebut Mandela teroris dan simpatisan komunis. Meski begitu, ia memperoleh pengakuan internasional atas sikap antikolonial dan antiapartheidnya, menerima lebih dari 250 penghargaan, termasuk Hadiah Perdamaian Nobel 1993, Medali Kebebasan Presiden Amerika Serikat, dan Order of Lenin dari Uni Soviet. Ia sangat dihormati di Afrika Selatan dan lebih dikenal dengan nama klan Xhosa-nya, Madiba atau tata. Nelson Mandela sering dijuluki "bapak bangsa".
Winnie Madikizela-Mandela |
Nelson juga menyatakan kesaksian lain. Ia mengatakan, sejak dibebaskan dari penjara rezim Apartheid pada 1990, hanya kesepian yang ia rasakan saat membina mahligai rumah tangga dengan sang istri.
“Pernikahan kami luntur,” kata Nelson.
Dalam kesaksian tersebut, Nelson juga yakin Winnie berselingkuh dengan asisten pribadinya, Dali Mpofu. Keyakinannya menguat setelah sang mantan Presiden Afrika Selatan itu menemukan surat cinta antara Winnie dan Dali. [baca selanjutnya di jurnalpolitik.id].
Banyak pihak menyebut, perpisahan panjang yang dialami oleh pasutri tersebut — kala Nelson menjadi pesakitan — merupakan penyebab runtuhnya mahligai rumah tangga mereka. Sedangkan perselingkuhan Winnie dengan Dali Mpofu hanyalah akumulasi dari keterpisahannya dengan Nelson yang berlangsung selama menahun. Proses perceraian berlangsung empat tahun. Pada Maret 1996, pengadilan meresmikan perceraian mereka, mengakhiri pernikahan selama 38 tahun yang selamat dari hari-hari paling gelap Apartheid, tapi runtuh karena tuduhan perzinahan.
Selama proses perceraian, Nelson Mandela mengungkap perzinahan sebagai alasan cerai. Ia bertekad mengakhiri pernikahan yang “hanya di atas kertas.”
Mandela mengatakan, bukti perselingkuhan istrinya dia peroleh saat editor surat kabar menunjukkan padanya surat Winnie yang ditulis untuk sang kekasih gelap. Dua tahun kemudian pada ulang tahunnya ke-80 Mandela menikah untuk ketiga kalinya. Ia bertemu Graca Machel, janda Presiden Mozambik, Samora Machel, pada 1990.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat itu mengatakan banyak bermunculan gerakan antipati terhadapnya. Ia juga meyakini para musuh mengumpulkan kekuatan untuk melawannya di Pilgub DKI Jakarta lalu. Menurutnya, mereka tak peduli tokoh yang akan menjadi rivalnya asalkan Ahok tak lagi menjabat sebagai gubernur.
Kenyataannya memang demikian, Ahok berada dalam Pilihan Jakarta mengalami hal serupa, yakni paham mayoritas sedang menanjak membuat kampanye hitam, dan Ahok berada dipusaran silent minority. Ada yang menilai kemenangan Anies- Sandi di pilkada DKI Jakarta adalah kemenangan ormas Islam garis keras juga. FPI, FUI, FSI, dan sejenisnya yang selama ini diketahui sebagai penyokong Anies-Sandi, sangat mungkin larut dalam euforia setelah jagoan mereka menang dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta.
Meskipun begitu, tak peduli Anies-Sandi telah bersimbiosa dengan FPI, FUI, dan yang sejenis, kemenangan mereka di pilkada tidak boleh dijadikan momen kebangkitan kaum radikal di Indonesia. Perilaku intoleran dan kekerasan atas nama apa pun termasuk agama harus tetap jadi musuh bersama. Apalagi jika mereka hendak menggoyang NKRI yang berdasarkan Pancasila dan berbhineka tunggal ika.
Urusan perlawanan terhadap ormas yang menolak Pancasila, memonopoli kebenaran dan dan menafikkan sifat kebhinekaan yang jadi jati diri bangsa ini, tetap harus jalan. Mereka yang hendak mendirikan Indonesia bersyariah dan Indonesia berkhilafah harus tetap dilawan. Jika FPI, FUI, HTI, dan sejenisnya berada dalam barisan itu juga harus dilawan.
Bagi seorang Ahok, ia pernah ditanya seorang anggota majelis hakim saat menjadi terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengenai pernyataan yang menyinggung Surat Al-Maidah ayat 51 sebelum pidato di Kepulauan Seribu. Namun, Ahok membenarkan bahwa dia pernah mengutip Al-Maidah ayat 51 sebelum menyampaikan pidato di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.
Ahok dipenjara 2 tahun, 3 hakim naik jabatan. |
Selain itu, Ahok juga menyindir pihak-pihak yang terus melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota-DPRD DKI Jakarta setiap hari Jumat. Pihak itu, menurut Ahok, menolak Jakarta dipimpin olehnya.
Saat menjadi Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dunia politik penuh dengan kemunafikan. Banyak pejabat yang mengaku berakhlak, namun kenyataan berbicara sebaliknya, kata Ahok di depan sekitar 70 dokter se-Jabodetabek dalam acara seminar tentang Kartu Jakarta Sehat di RS Husada, Jl Mangga Besar, Jakarta, Selasa (19/2/2013)---Dakwatuna.
Ahok menjelaskan dirinya tidak lagi mengutip Al-Maidah sejak adanya peringatan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta. "Habis (ada peringatan) itu, saya enggak singgung-singgung lagi," ucapnya.
Adapun Ahok didakwa melakukan penodaan agama karena mengutip surat Al Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu. Jaksa mendakwa Ahok dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP.
Majelis hakim menyatakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terbukti melakukan penodaan agama dan menjatuhkan hukuman pidana 2 tahun penjara. Vonis itu berbeda dengan apa yang diyakini jaksa penuntut umum dalam surat tuntutannya.
Sejak putusan itu, berkembang berbagai Aksi solidaritas kepada Ahok dengan tajuk yang beragam, salah satunya bertajuk "Malam solidaritas untuk keadilan di Indonesia" berlangsung sejak pukul 20.00 hingga 21.30 waktu setempat di Museumplein, sebuah lapangan yang dikelilingi empat museum besar. Ini adalah aksi kedua di Belanda setelah aksi serupa digelar di Kota Groningen pada Jumat (klik).
Ahok mengaku tak malu bila harus dipenjara dan bukan masalah. Sebab, dia dipenjara bukan karena korupsi. "Jadi tersangka enggak apa-apa deh. Yang malu kan kalau di penjara korupsi," ucap Ahok.
Ahok mengatakan, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dipenjara, tapi dia justru dipilih menjadi presiden. "Mandela 30 tahun jadi presiden. Siapa tahu gua juga jadi presiden," tandas Ahok sambil tertawa dikutip dari news.liputan6.com. Kini Ahok menjalani masa hukumannya di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Selama ini, akhirnya kasus Ahok menjadi momentum penting karena diduga bermuatan politis. Heri Latief mengatakan "yang membedakan, karena ini politisasi pertarungan kelompok Orde Baru yang masih diwakili Prabowo (Subianto) dan super baru yang diwakili Jokowi (Joko Widodo) dan Ahok"-BBC.
Dari balik penjara, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menghebohkan publik dengan menggugat cerai sang istri, Veronica Tan. Pengacara Ahok, Josefina Agatha Syukur, menyebut Ahok saat ini tetap semangat di Mako Brimob.
Saat bertemu Ahok di Mako Brimob, Josefina mendengarkan penjelasan dari Ahok. Namun dia tidak membuka alasan detail Ahok menggugat cerai Vero. Menurut Josefina, tidak ada permintaan khusus dari Ahok, dikutip dari detik.com.
Ahok dan Mandela sedang mengalami kisah serupa, ialah perceraian dan masalah klasik terutama 'pihak ketiga'. Soal ini, adalah terkait Cerita soal 'good friend' Veronica ada di salah satu foto lembaran tanpa nomor halaman. Dalam dokumen tersebut, Ahok disebut sebagai PENGGUGAT, sedangkan Veronica sebagai TERGUGAT.
"Bahwa PENGGUGAT telah melakukan segala macam upaya maksimal untuk merukunkan kembali rumah tangga yang telah retak tersebut dan hanya meminta satu hal agar TERGUGAT berhenti berhubungan dengan laki-laki 'good friend'-nya tersebut," demikian penggalan isi dokumen tersebut yang dikutip dari detik.com.
Pada tahap awal setidaknya pihak Pengadilan proses mediasi (musyawarah dengan damai, atau kesepakatan baik), antara Ahok dan Ny. Veronica terlebih dahulu dilakukan. Mediasi akan didampingi seorang mediator yang ditetapkan ketua pengadilan.
Ahok dan Vero sudah menikah selama 20 tahun dan dikaruniai 3 putra. Kabar Ahok menggugat cerai Vero sendiri muncul setelah beredar surat gugatan cerai yang kemudian dibenarkan oleh PN Jakarta Utara.
Dari Mako Brimob, orang tetap mempercayakan masalahnya kepada Ahok. Siswi SMA 3 Lamongan berkirim surat meminta bantuan agar ijazahnya bisa ditebus.
Ahok bereaksi, dia meminta staffnya mengurus masalah rakyat kecil itu. Masalah hampir selesai. Tapi banyak orang marah. Bagaimana orang di penjara masih bisa menolong orang lain. Mereka seperti terus menerus dikalahkan oleh Ahok.
Sementara pemenang Pilkada di Jakarta sampai sekarang juga belum merasa menang. Bayang-bayang Ahok tidak bisa dilepaskan begitu saja.
Dimulailah langkah baru [facebook]. Mereka membentuk KPK lokal. Tugasnya mengorek-ngorek sampah masalah saat kepemimpinan Ahok. Kasus Sumber Waras yang dinyatakan KPK sudah selesai, diangkat lagi.
Entahlah, seolah Gubernur dan Wakil Gubernur terus menerus merasa dikalahkan oleh Ahok, hingga mereka mencari jalan bagaimana mengalahkan Ahok. Nah, KPK lokal ini salah satu cara untuk memukul Ahok lagi.
Ahok memang luar biasa. Dia kalah suara dalam Pilkada. Dia kalah di pengadilan dan sudah dipenjara. Tapi di hati banyak orang dia selalu keluar sebagai pemenang.
Embo.
No comments:
Post a Comment