Komunikasi Jokowi-Prabowo terjalin baik, PDIP akui ada desakan rakyat ingin duetkan keduanya? - Indowordnews

Breaking

04 January 2018

Komunikasi Jokowi-Prabowo terjalin baik, PDIP akui ada desakan rakyat ingin duetkan keduanya?

Jika Jokowi dan Prabowo bersatu, maka demokrasi Indonesia bakal berjalan dengan baik. Benar begitu? Jadi, jangan ribu-ribut dulu, yach...WAHAI MASYARAKAT AKAR RUMPUT!
Komunikasi Jokowi-Prabowo terjalin baik, PDIP akui ada desakan rakyat ingin duetkan keduanya?
Diluar politik menuju Pilpres 2019 belum jelas dan masih berubah-ubah. Terutama mengenai siapa yang berpotensi menjadi pendamping Pakde Joko dan mungkinkah Opa Prabowo bakal menjadi lawan yang tangguh bagi Pakde?

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Perreira mengatakan, muncul keinginan masyarakat di akar rumput untuk menduetkan Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Namun, PDIP belum memikirkan untuk memasangkan dua tokoh tersebut.

"Memang ada keinginan-keinginan masyarakat untuk menduetkan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi ya, tapi kita lihat," kata Andreas di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/1).

Meski begitu, Andreas mengungkapkan, sejauh ini komunikasi antara Jokowi dan Prabowo terjalin dengan baik.
Selain itu, kata Andreas, alasan PDIP belum mendeklarasikan mengusung kembali Jokowi sebagai capres karena harus melalui pencalonan kader harus melalui mekanisme partai.

Ditambah, AD/ART partai juga telah mengamanatkan kader agar fokus mengawal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla hingga selesai masa jabatannya.

"Itu perintah AD/ART. Jadi itu enggak perlu teriak-teriak lagi," tandasnya.

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut muncul keinginan dari masyarakat agar Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersatu di Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Sekitar 66,9 persen responden menyatakan setuju jika Jokowi berpasangan dengan Prabowo.

"Ada keinginan di masyarakat untuk menggabungkan Jokowi dan Prabowo di 2019. Mayoritas setuju," kata Direktur Utama SMRC Djayadi Hanan.

Dari survei itu juga terlihat, sebanyak 67 persen responden setuju Prabowo menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi. Sementara hanya 28,4 persen yang setuju jika Prabowo menduduki posisi calon presiden dan Jokowi sebagai calon wakil presiden.

“Tapi politik bukan hanya soal angka di mana Jokowi dengan Prabowo selesai bila dipadukan, bukan hanya itu, tapi ada dinamika politik, sejarah, dan sebagainya,” kata Hasto.

Nurdin Halid sebelumnya memberikan tanggapan Partai Banteng selalu membuka ruang konsolidasi untuk dapat bersama-sama membangun negara ini. Namun, digabungkannya nama antara Presiden Jokowi dan Prabowo tidak bisa hanya sebatas karena hasil-hasil temuan survei.

Golkar Sarankan Jokowi dan Prabowo Berduet di Pilpres 2019 https://t.co/kUFRwkzQti

— infonawacita.com (@infonawacita) November 26, 2017

Sebagai masyarakat biasa, kita tidak berani membuat prediksi. Yang hanya mengharapkan agar Presiden RI bisa memberi perubahan yang baik bagi negeri ini. Kalau memang duet Jokowi dan Prabowo mampu mengubah wajah Indonesia menjadi lebih berseri, mengapa tidak?

Sumber:
https://www.merdeka.com/politik/pdip-akui-ada-desakan-rakyat-ingin-duetkan-jokowi-dengan-prabowo.html?utm_source=Notification&utm_medium=Mdk-notif&utm_campaign=Mdk-Notification

https://pinterpolitik.com/andai-jokowi-dan-prabowo-bersatu/


[Embo.]

No comments:

Post a Comment