Dylan 1990 Presiden bertanya, Eh Dia menjawab! Tanggapan warga net begini: 'Wahai Maharani pejuang Khilafah dan Alumni 212' - Indowordnews

Breaking

26 February 2018

Dylan 1990 Presiden bertanya, Eh Dia menjawab! Tanggapan warga net begini: 'Wahai Maharani pejuang Khilafah dan Alumni 212'

Dylan 1990 Presiden bertanya, Eh Dia menjawab! Tanggapan warga net begini: 'Wahai Maharani pejuang Khilafah dan Alumni 212'
Manisnya kisah cinta remaja SMA menjadi suguhan utama dalam film Dilan 1990 yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pidi Baiq.

Dilan (Iqbaal Ramadhan) berupaya untuk mendekati Milea (Vanesha Prescilla), siswa pindahan dari Jakarta. Film yang berlatar di Kota Bandung pada awal 1990 ini memberi gambaran awal mula kisah asmara Dilan dan Milea.

Tingkah tak terduga Dilan yang melancarkan rayuan-rayuan menggelitik membuat Milea mabuk kepayang. Milea yang mulai penasaran akhirnya jatuh cinta dengan pria yang awalnya ia anggap aneh.

Tak ketinggalan lah, orang nomor 1 di negeri ini ingin sekali menghargai karya sineas itu dan, "Hari Minggu, kalian ke mana?", tanya Presiden Jokowi di media sosialnya. "Saya menonton film yang sedang tayang di bioskop-bioskop tanah air: Dilan 1990", ajaknya.
Bagi Presiden Joko Widodo, rindu yang dirasakan Dilan kepada Milea bukan seberapa. Usai menonton film Dilan 1990, kesannya pertama kali adalah merindukan sang istri, Iriana.

Jokowi diketahui menonton Dilan 1990 pada Minggu (25/2) siang di Senayan City, Jakarta Pusat. Dengan mengendarai mobil pribadi, Jokowi sudah tiba di bioskop sekitar pukul 13.45 Waktu Indonesia Barat.

Dikutip dari CNNindonesia, usai menonton aksi Iqbaal Ramadhan sebagai Dilan dan Vanesha Prescilla sebagai Milea, Jokowi pun membagikan kesannya kepada media yang mengetahui kegiatan santainya itu. Ia menyebut rindu Iriana.

Asyik-asyik menanyakan setiap warga net dilini masa atau publik di negeri ini. Eah, lalu muncul sebuah postingan seorang wanita hijab bercadar mengomentari keceriaan Jokowi yang telah menonton Dylan 1990. Adalah akun facebook Maharani Hasan memposting statusnya begini:

Presiden bertanya, saya menjawab...

Asik yah, bpk bisa ntn ke bioskop hari ini... 
Saya hari ini ke kuningan pak, Cirebon... 
Bawa bantuan untuk rakyat bapak yg jadi korban bencana alam, saya berangkat pagi2 pak, sampe dirumah malem...

Kalau bpk sdh selesai nontonnya, ditunggu di kuningan pak, untuk berbagi cerita ttg film dilan 1990 yg bpk tonton, krn kami disini tak sempat ke bioskop....

#SaveCibingbin
#SaveKuningan
#saveBrebes

#SaveCirebon

Kahiyang Ayu dan suaminya, Bobby Nasution yang mendampingi Jokowi langsung tertawa mendengar perkataan tersebut. Maksudnya, mendengarkan Jokowi (Ayah-nya) bercerita. Seba, saat menonton Dylan ini, tampak Ibu Iriani tidak turut serta.

"Ini Ibu [Iriana] baru ke Solo, ada 2 kawinan yang harus dihadiri. Saya malam ini juga ada tiga hajatan kawinan yang harus saya hadiri. Jadi bagi-bagi. Tapi ya rindu berat juga meskipun baru dua hari," ucap Jokowi dikutip dari CNNIndonesia.
Dylan 1990 Presiden bertanya, Eh Dia menjawab! Tanggapan warga net begini: 'Wahai Maharani pejuang Khilafah dan Alumni 212'
Presiden Jokowi menonton 'Dilan 1990' ditemani Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. (Biro Pers Setpres/Kris)
Jokowi menuturkan, film Dilan 1990 sangat ringan dalam menceritakan kisah percintaan remaja sehingga ia menikmati sepanjang film diputar. Ia pun mengomentari aspek pengambilan gambar film tersebut.

"Pacaran anak muda, tapi diambil dari kamera yang sederhana, tapi pas tidak berlebihan. Itu yang menyebabkan masyarakat dan semuanya ingin nonton, dan saya harus sampaikan ini," tutur mantan Wali Kota Solo tersebut.


Tentang postingan Maharani itu juga banyak dikomentari beberapa warga net, salah satunya, "Masyaallah.. Coba lah hargai pemimpin negri kita sendiri dengan bersikap santun.. Karna dengan menghargai dan menghormati pemimpin sebagian dri 77 risalah iman islam...", balas Quens Variasi.

Namun, penulis menemukan sebuah postingan facebook yang sudah di share oleh salah seorang warga net, Alexsahetapy. Postingan inti berasal dari Yusuf Muhammad yang blessing postingannya untuk memberikan sikap atau tanggapan terhadap Maharani, yang disebutnya sebagai sang pejuang Khilafah dan Alumni 212.

Berikut tanggapan lengkap Yusuf Muhammad atas postingan Maharani di atas:

Wahai Maharani Hasan sang pejuang Khilafah dan Alumni 212,

Maaf sebelumnya saya tidak tahu Anda, tapi jika saya lihat dari akun Anda, sepertinya Anda Alumni 212 dan pejuang khilafah.

Anda wanita muslimah yang hebat karena baru menulis beberapa paragraf, Anda sudah mampu memancing syahwat para kaum muslim untuk mencaci maki Presiden Joko Widodo secara membabi buta. (Lihat gmbr. Screenshot 9 dst)

Tulisan Anda dengan judul "Jok VS Mai" begitu viral hingga dibagikan lebih dari 21 ribu kali. Sayangnya, sepertinya hanya daftar teman Anda saja yang bisa komentar di status tersebut. Tadinya saya mau komentar tapi berhubung tidak bisa jadi saya buat tulisan saja, semoga tulisan ini sampai ke Anda.

Baiklah, harus saya akui Anda wanita yang hebat, mengapa? Karena ketika seorang Presiden sedang nonton filem di bioskop, Anda justru sedang sibuk ke Kuningan, Cirebon untuk menolong korban bencana alam. Seperti yang telah Anda utarakan dalam tulisan Anda. (Lihat gmbr. screenshot 1)

Ironis sekali ketika Anda menunjukkan kehebatan yang sedang Anda lakukan, namun dilain sisi Anda menggiring opini publik seakan Presiden hanya memikirkan kesenangan tanpa berkerja memikirkan rakyatnya. Dan misi Anda berhasil, 99% netizen yang membaca tulisan Anda ramai2 menghina dan menghujat Presiden secara membabi buta.

Wahai Maharani Hasan sang pejuang khilafah, lantas apakah Anda siap bertanggung jawab atas cacian dan hinaan yang ditujukan kepada Presiden? Benarkah Presiden tidak berkerja memikirkan rakyatnya dan hanya senang-senang seperti persepsi Anda?

Wahai Maharani Hasan, butakah mata Anda ketika Presiden sudah berkerja pagi-siang-malam blusukan hingga kepelosok negeri dari Sabang hingga Merauke? Bahkan sering waktu istirahat yang menjadi hak Presiden itu 'dikorupsi' oleh dirinya karena bukan digunakan untuk istirhat tapi digunakan untuk berkerja.

Silakan Anda cari beritanya, sudah seringkali dihari libur Sabtu-Minggu, waktu itu digunakan Presiden untuk berkerja meninjau pembangunan atau meresmikan proyek-proyek infrastruktur diberbagai daerah. Dan kalaupun diwaktu libur Presiden menggunakan haknya bersama keluarga, apakah itu perbuatan dzolim? Tentu tidak!

Ketika Anda membantu korban bencana alam di suatu daerah lantas kenapa nama Presiden yang langsung 'ditembak'? mengapa nama kepala daerah setempat tidak Anda singgung sama sekali? Tampak sekali kebencian Anda pada seorang Presiden, padahal sejatinya Presiden juga manusia biasa yang juga butuh istirhat dan hiburan sama seperti manusia lainnya.

Anda nyuruh Presiden kerja terus tanpa istirahat? Berkerja terus-menerus itu tidak baik, Rosulullah juga melarang itu, karena tubuh ini juga punya hak untuk istirhat agar tetap sehat dan kuat serta dapat menjalankan ibadah ataupun perkerjaan dengan baik. Rosulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya tubuhmu punya hak atas dirimu. (HR. Imam Muslim ).

Dan Alllah SWT juga mengatakan bahwa kita sebagai manusia juga tak boleh melupakan kenikmatan dunia yang memang telah diberikan sebagai hak setiap hamba-Nya:

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu ( kebahagiaan ) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari ( kenikmatan ) duniawi dan berbuat baiklah ( kepada orang lain ) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.”(Q.s. al Qashash 28 : 77).

Jadi, jika Allah SWT dan Rosul-Nya saja tidak 'kaku' dalam hal perkerjaan dan kenikmatan duniawi, lantas mengapa Anda begitu kaku dan abai terhadap hak-hak yang dimiliki tubuh seorang insan atas dirinya?

Jika penampilan Anda tampak begitu islami, maka harusnya jiwa Anda juga mengikuti. Jangan hanya tampilan luar saja yang tampak indah namun dalamnya busuk seperti sampah. Presiden yang sudah berkerja pagi-siang-malam saja kau masih nyinyirin, apalagi pas Presiden nonton bioskop!

Sebelumnya, kehadiran Jokowi bersama putri dan mantunya itu mengundang kehebohan pengunjung. Sejumlah pengunjung bioskop diketahui memadati Jokowi dan meminta foto bersamanya.

Sebagian netizen pun mengunggah foto aksi Jokowi memamerkan tiga buah tiket bertuliskan 'Dilan 1990'. Iqbaal pun mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang sudah menonton filmnya. [Baca CNNIndonesia]


Embo.

No comments:

Post a Comment