Astrophotographer Sergio Garcia Rill menangkap citra komposit dari Super Blue Blood Moon pada 31 Januari di Houston, Texas. space.com |
Dilansir dari space.com, gerhana bulan ini segera terjadi - saat bulan tampak berubah menjadi merah ketika menembus bayangan gelap bumi, atau umbra - ia akan terjadi akhir tahun ini pada tanggal 27 Juli. Tapi gerhana itu tidak akan terlihat dari Amerika Utara. Namun, disebagian besar dunia lainnya - Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Asia dan Australia - akan mendapatkan pemandangan gerhana tersebut.
Gerhana 21 Januari 2019, dipastikan akan terlihat dari seluruh Amerika Utara dan Selatan, jika cuaca memungkinkan. Pengamat di beberapa bagian Eropa, Afrika dan Asia juga dapat melihat setidaknya sebagian dari gerhana ini.In Photos: The Rare Super Blue Blood Moon Lunar Eclipse of 2018 https://t.co/dflDbtShyJ pic.twitter.com/FEV0Q2UHgv— SPACE.com (@SPACEdotcom) 31 Januari 2018
Sementara gerhana Super Blue Blood Moon saat ini paling baik dilihat dari Pantai Barat (karena, jauh ke timur, bulan berada di bawah cakrawala untuk sebagian besar gerhana), yang di 2019 akan datang bakal terlihat secara keseluruhan dari pantai manapun.
Gerhana bulan pada 21 Januari 2019, juga terjadi dengan sebutan yang sama, supermoon. Ini berarti bulan akan berada di perigee atau titik orbitnya yang elips (berbentuk bulat panjang) di mana ia berada paling dekat dengan Bumi.
Pada 21 Januari 2019, gerhana bulan total akan terlihat dari seluruh Amerika Utara dan Selatan serta sebagian Eropa, Afrika, Asia dan Australia. Bagan NASA ini oleh ahli gerhana Fred Espenak menunjukkan rincian dan proyeksi visibilitas untuk gerhana "bulan darah" ini. Kredit: Fred Espenak / NASA GSFC |
Satu perbedaan antara gerhana saat ini (31 Januari 2018) dan yang terjadi tahun depan adalah yang berikutnya tidak akan menjadi Bulan Biru. Para astronom memiliki dua definisi berbeda untuk Bulan Biru: Mereka bisa menjadi bulan purnama kedua dalam satu bulan atau bulan purnama ketiga dalam satu musim yang memiliki empat bulan penuh. Lain kali yang akan terjadi adalah pada tanggal 31 Maret.
Pada tanggal 27 Juli 2018, total gerhana bulan akan terlihat dari Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Asia dan Australia. Bagan NASA ini oleh ahli gerhana Fred Espenak menunjukkan rincian dan proyeksi visibilitas untuk gerhana "bulan darah" ini. Kredit: Fred Espenak / NASA GSFC. |
Kita harus menunggu satu dekade lagi sebelum Darah Biru berikutnya, yang akan terjadi pada 31 Desember 2028. (Tepat ketika kita berpikir bahwa tidak mungkin ada kata sifat yang lebih tepat di depan kata "bulan," sekarang kita Miliki Bulan Haid Baru Blue Blood Moon untuk diharapkan!) Gerhana bulan akan terlihat di seluruh Asia dan sebagian besar Eropa, Afrika, Australia dan Amerika Utara.
Gerhana matahari juga!
Gerhana dari berbagai bulan tentu bukan satu-satunya gerhana yang harus kita nantikan tahun ini. Paling hanya dua minggu lagi dari gerhana matahari berikutnya dan gerhana matahari pertama tahun 2018.
Pada 15 Februari, bulan akan memblok sebagian matahari di Antartika dan sebagian wilayah Amerika Selatan. Kemudian pada tanggal 13 Juli, gerhana matahari parsial lainnya akan terlihat di selatan Australia. Gerhana matahari ketiga tahun ini juga akan menjadi gerhana parsial (separuh), dan dapat dilihat dari Eropa utara, Asia utara dan sebagian Asia timur.
Catatan editor: Jika Anda menangkap foto atau video menakjubkan tentang gerhana bulan total dan ingin membaginya dengan Space.com untuk mendapatkan cerita atau galeri, kirim gambar dan komentar ke spacephotos@space.com. Lihat disini..
I'm on standby during the #SuperBlueBloodMoon since I get my energy from the Sun. If I was taking pictures, this is what I would see! pic.twitter.com/hPXkBP5JRl— NASA Lunar Reconnaissance Orbiter (@LRO_NASA) 31 Januari 2018
[mik@m]
No comments:
Post a Comment