Fahri Sebut Zaman Soeharto 'Enggak Masalah' Terkait Larangan Cadar di UIN Yogya - Indowordnews

Breaking

06 March 2018

Fahri Sebut Zaman Soeharto 'Enggak Masalah' Terkait Larangan Cadar di UIN Yogya

Fahri Sebut Zaman Soeharto 'Enggak Masalah' Terkait Larangan Cadar di UIN Yogya
Fahri Hamzah (Foto: Nuranisa)
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah heran dengan kebijakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yang melakukan pembinaan terhadap 41 mahasiswi yang memakai cadar dalam proses belajar mengajar di kampus. Menurut Fahri, kebijakan tersebut telah merampas hak asasi manusia yang ingin menggunakan cadar.

"Sehingga identitas Islam itu dinisbatkan kepada radikalisme, jenggot, jidat hitam, celana cingkrang dulu jilbab sekarang cadar itu semua dinisbatkan kepada radikalisme gitu loh. Padahal itu kan pilihan pribadi yang damai," ujar Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).

Menurut Fahri, setiap orang berhak menentukan pilihannya dalam bersikap bahkan dalam berpenampilan.

"Ada perempuan dia tidak mau melihat badan dia dan dia ingin kontrol badan dia karena buat dia itulah kebebasan dia. Saya tidak mau dilihat orang, ya kenapa? Apa masalahnya? Apalagi itu ada dalil agamanya," jelas Fahri dilansir pada Oke Zone.

"Kalau pilihan orang begitu kenapa kita susah. Jadi itu t adi jalan pikirannya buntu untuk melihat hal-hal seperti itu sebagai pilihan," imbuhnya.

Menurut Fahri, pelarangan tersebut hanyalah bagian dari ketakutan pihak-pihak tertentu. Ia malah membandingkan era pemerintahan Orde Baru yang menjunjung kebebasan pendapat dan berekspresi seperti penggunaan cadar.

"Zaman Pak Harto saja teman saya bercadar enggak ada masalah. Kok malah di zaman kebebasan kayak gini orang bercadar ditakut-takuti. Sekarang zaman reformasi, kebebasan dipimpin oleh orang liberal metal katanya, tapi kok nakutin orang kerjaannya," tutur Fahri.

Fahri berharap semua pihak memprotes kebijakan tersebut, apalagi pelarangan penggunaan cadar ini terjadi di dunia pendidikan.

"Ini harus dilawan. Apalagi di kampus. Zaman kebebasan kayak gini orang bercadar ditakut-takuti. Lagi-lagi itu framing. Dulu saya kuliah di Depok, Arqam belum dilarang di Indonesia. Mahasiswa UI banyak yang bercadar. Enggak ada masalah," tegasnya.

Sebelumnya, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan pembinaan terhadap 41 mahasiswi yang memakai cadar dalam proses belajar mengajar di kampus.

"Pembinaan dalam bentuk konseling itu dilakukan agar mahasiswi bersangkutan tidak lagi memakai cadar untuk kepentingan ideologi atau aliran tertentu," kata Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Yudian Wahyudi di Yogyakarta, baru-baru ini.

Dalam proses konseling, menurut Yudian, mahasiswi bercadar itu akan dipanggil satu per satu oleh tim konseling yang beranggotakan beberapa dosen dari berbagai keilmuan. Selain itu, tim juga akan memanggil orang tua mahasiswi yang memakai cadar tersebut.

"Konseling akan dilakukan beberapa kali. Jika mahasiswi bercadar itu telah diberikan konseling selama beberapa kali tetapi tidak ada perubahan, kami akan mempersilakan mereka untuk pindah kampus," katanya.

Eyt.

No comments:

Post a Comment