Target Perakit Bom Thamrin Adalah MPR dan DPR - Indowordnews

Breaking

09 March 2018

Target Perakit Bom Thamrin Adalah MPR dan DPR

"Kebencian saya kepada pemerintah NKRI. (Alasannya) satu, ketidakadilan. Kedua, saya ingin hijrah, tapi saya dihalang-halangi"
Foto: Perakit Bom Thamrin Dodi Suridi (Zun/detikcom)
Terpidana kasus bom Thamrin, Dodi Suridi, dihadirkan dalam persidangan terdakwa bom Thamrin Aman Abdurrahman alias Oman Rochman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarman. Dalam kesaksiannya Dodi menyayangkan lokasi terjadinya bom Thamrin yang tidak sesuai dengan target ledakan.

Dodi mengaku kenal dengan pelaku bom bunuh diri yaitu Dian dan Azam. Dodi mengaku berperan sebagai pembuat case bom.

"Saya dimintai tolong untuk menggerinda tabung gas untuk bom Thamrin," kata Dodi di persidangan, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl. Ampera Raya, Jakarta Selatan, Jumat (9/3/2018).

Dodi membantu Dian dan Azam karena tidak ada pilihan lain. Dia ingin hijrah ke Suriah namun dihalang oleh pemerintah Indonesia, akhirnya dia memutuskan untuk membantu merakit bom agar dapat hijrah.

"Saya ingin hijrah karena dihalangi sama pemerintah Indonesia nggak boleh ke Suriah ya akhirnya Dian ngajak saya buat bom, dan saya mau daripada nggak bisa hijrah," ungkapnya.

Dodi mengatakan sebelumnya target Dian meledakkan bom rakitan itu di Kedutaan Besar Russia. Namun berpindah menjadi Polsek Polisi dan di salah satu kafe yang ada di Thamrin.

"Kenapa ngebomnya di Thamrin?" tanya jaksa Mayasari ke Dodi.

"Tanya eksekutornya. Saya nggak tahu orang rencananya di Kedubes Rusia malah di Thamrin, nggak bener itu," jawa Dodi.

Jaksa pun bertanya lagi mengenai lokasi bom yang tepat menurut Dodi. Dodi pun menjawab Gedung MPR dan DPR lah yang menjadi sasaran Dodi.

"Emang ngebom yang benar di mana?," tanya jaksa.

"Ya ngebom DPR dan MPR baru benar bukan Polsek atau Starbucks, kalau saya mah bomnya di MPR dan DPR," ucapnya. 

Saat momen Dodi mengatakan keinginannya mengebom DPR dan MPR terlihat terdakwa Aman tertawa lepas di ruang sidang. Dia sesekali juga tampak berbisik dengan pengacaranya sambil melemparkan tawa.

Dodi mengungkapkan alasan dia membenci pemerintah karena dirinya merasa dihalangi saat ingin berhijrah ke Suriah.

"Kesatu karena keadilan, kedua saya ingin hijrah tapi saya dihalang-halangi," tutur dia.

Sebelumnya Ketua Majelis Hakim Akhmad Jaini bertanya mengenai kedekatan antara Aman dengan Dodi. Namun, Dodi menjawab tidak mengenal hanya sebatas pernah bertemu saat membesuk Aman di Nusakambangan itupun karena ikut rombongan.

"Saya tidak mengenal hanya pernah lihat beliau, waktu itu bertemu dalam rangka besukan bersama rombongan ustaz Fauzan," ucapnya dia dilansir pada detikcom. (*)

No comments:

Post a Comment