dw.com/image
Ditakuti dan Dibenci
Sejak beberapa tahun terakhir pasukan bersenjata Kurdi, Peshmerga, menerjunkan kaum perempuan buat bertempur di garda terdepan dalam perang melawan Islamic State. Mereka ditakuti, tutur Kolonel Nahida Ahmad Rashid, komandan batalyon perempuan Peshmerga, "karena pejuang ISIS merasa mereka yang mati di tangan perempuan tidak akan masuk surga."
Berbayar Nyawa
Kekhawatiran terbesar prajurit perempuan Peshmerga adalah ditangkap oleh gerilayawan ISIS. Menurut berbagai laporan, mereka biasanya disiksa dan diperkosa sebelum dibunuh. Oleh pimpinan Peshmerga setiap serdadu perempuan diperintahkan menyisakan satu butir peluru buat melumat nyawa sendiri sebelum ditangkap.
|
dw.com/image |
Uluran Tangan Barat
Batalyon kedua Pesherga saat ini berkekuatan 500 serdadu yang semuanya berjenis kelamin perempuan. Satuan tempur ini berbasis di Sulaymaniyah, Kurdistan, dan terletak tidak jauh dari perbatasan Iran. Lantaran kiprahnya dalam perang melawan ISIS, Peshmerga sering mendapat bantuan militer dari negara-negara barat. termasuk diantaranya program pelatihan buat perempuan.
dw.com/image |
Persamaan Gender di Jantung Kekuasaan ISIS
Prajurit perempuan Peshmerga ikut memanggul beban tugas yang sama seperti kaum lelaki. Mereka dikirim dalam misi pengintaian, berpatroli, menjaga pos pengawasan atau rumah sakit. "Satu-satunya perbedaan," kata Kolonel Rashid, sang komandan, "adalah para lelaki memakai senapan yang lebih berat."
dw.com/image |
Perjuangan demi Kebebasan
Peshmerga bertempur di front sepanjang 1000 kilometer di utara Irak. Jika dulu rejim Saddam Hussein dianggap sebagai ancaman terbesar, maka kini peran laknat tersebut digantikan oleh Islamic State. "Kami disini karena ingin melindungi apa yang telah susah payah kami capai, yakni parlemen, keamanan dan stabilitas," kata Komandan Rashid.
dw.com/image |
Ekspresi Kebebasan Perempuan Kurdi
Peshmerga pertama kali merekrut prajurit perempuan sekitar 20 tahun lalu. Selain Peshmerga, minoritas Kurdi juga memiliki kelompok bersenjata lain seperti Partai Buruh Kurdi, PKK, atau YPG yang juga banyak diperkuat oleh kaum hawa. Adalah Abdullah Öcalan, pimpinan PKK, yang pertama kali mencetuskan ide serdadu perempuan. "Jika perempuan dijadikan budak, lelaki pun mengalami nasib sama," katanya.
dw.com/image |
Perjuangan demi Kebebasan
Peshmerga bertempur di front sepanjang 1000 kilometer di utara Irak. Jika dulu rejim Saddam Hussein dianggap sebagai ancaman terbesar, maka kini peran laknat tersebut digantikan oleh Islamic State. "Kami disini karena ingin melindungi apa yang telah susah payah kami capai, yakni parlemen, keamanan dan stabilitas," kata Komandan Rashid.
dw.com/image |
Para pejuang perempuan Kurdi Peshmerga menghadiri upacara wisuda mereka di sebuah akademi polisi di distrik Zakho, Irak. Ada sekitar 10 ribu tentara perempuan Peshmerga yang ikut bertempur melawan ISIS di Suriah dan Irak. (REUTERS/Ari Jalal).
Photo Liputan6.com |
Peshmerga Kurdi di Suriah dan Irak telah terbukti sebagai musuh ISIS yang paling tangguh - juga dikenal sebagai Negara Islam atau ISIS, mendorong mereka keluar dari daerah yang pernah mereka didominasi dan mengalahkan mereka dalam pertempuran meski mendapat dukungan udara terbatas dari Koalisi.
Penyanyi pop Kurdi Helly Luv telah mengungkapkan bagaimana dia mempertaruhkan nyawanya untuk membuat video yang mengejek kelompok Islam ISIS, dan sekarang memiliki harga di kepalanya setelah video tersebut menjadi virus. Helly Abdulla yang berusia 26 tahun memfilmkan video untuk Revolusi tunggalnya hanya 3 km dari garis depan antara tentara Peshmerga Kurdi dan orang-orang fanatik ISIS di Irak.
The 'Kurdish Shakira' then dances on a burnt-out car (YouTube/HellyLuvVEVO)
Bintang Pop Kurdi Helly Luv dengan lantang dan berani 'slow action' membuat video provokatif mengejek ISIS.
No comments:
Post a Comment