Hebohnya Gagal Paham Sang Pelapor Terhadap Kaesang Pangarep - Indowordnews

Breaking

05 July 2017

Hebohnya Gagal Paham Sang Pelapor Terhadap Kaesang Pangarep

Lagi-lagi ada fenomena gagal paham atau pahamnya yang gagal. Kegagalan paham ini kerap menyelimuti tempurung kelapa sebagian orang di negeri ini.

Kaesang Pangarep/sreenshoot youtube_Majelis Perlawanan
Mari, ikuti saya untuk menyelidikinya lebih dangkal!!!!

Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo kabarnya dilaporkan ke Polres Bekasi Kota. Laporan itu terkait video YouTube yang diunggah Kaesang perihal pawai obor anak-anak yang berteriak 'bunuh Ahok'. Kaesang memberikan pendapat mengenai apa yang dilakukan anak-anak itu.  

Terkait hal itu, Kapolresta Bekasi Kombes Hero Henrianto Bachtiar membenarkan mengenai adanya pelaporan terhadap Kaesang. "Betul (ada laporan tersebut). Pelapornya seorang warga, Muhammad Hidayat," ujar Hero saat dikonfirmasi Detikcom, kemarin.

Dalam surat tanda penerimaan laporan yang diterima Polres Metro Bekasi Kota disebutkan, seorang warga bernama Muhammad Hidayat, Umur 53 tahun, pekerjaan swasta melaporkan Kaesang karena dugaan kebencian dan SARA terkait tayangan YouTube yang diunggah Kaesang pada 29 Mei 2017. Nomor pengaduan surat LP/1049/K/VII/2017/SPKT/Restro Bekasi Kota.
Kaesang dilaporkan ke polisi (Foto: Istimewa)
Namun, belum jelas siapa Kaesang yang dipolisikan ini. Dalam gambar laporan polisi yang beredar di Twitter, disebutkan bahwa terlapor hanya bernama Kaesang saja. Dia akan memastikan keterangan pelapor apakah Kaesang yang dimaksud adalah anak dari Presiden Jokowi. Namun Hero tak merinci lebih lanjut soal laporan itu. ”Nanti kita mintai keterangan pelapornya dulu. Kaesang yang dimaksud ini siapa, apakah anak Presiden atau siapa, kita belum tahu." 

Dalam akun Youtube itu dikatakan, "Video DASAR NDESO yang dibuat dan disebarluaskan di Youtube oleh anak Jokowi, Kaesang Pangarep, dilaporkan ke Polisi karena dianggap bermuatan ujaran kebencian dan penodaan agama". Berikut video yang dimaksud pelapor : 

Akun youtube, channel 'Majelis Perlawanan'

Kalimat yang diduga dilaporkan itu adalah sebagai berikut :
"Kita itu harus kerja sama. Bukan malah saling menjelek-jelekkan, mengadu domba, mengkafir-kafirkan orang lain. Apalagi … ada yang enggak mau mensalatkan, padahal sesama muslim, karena punya perbedaan dalam memilih pemimpin. Apaan coba? Dasar ndeso"...

Menilik serta mengamati kalimat tersebut, siapapun, bahkan segenap anak bangsa di negeri ini, oleh sebab, dan perihal apapun bakal memahami isi maksud dari unggahan video Kaesang Pangarep itu. Walau, di edit sedemikian rupa melalui program aplikasi, PC windows movie maker nampak hasil editan video dari Majelis Perlawanan di akun youtubenya terkesan amatir.

Afiliasi otaknya bernaung dibawah asuhan kaum bumi datar. Tahu kan!?, bumi datar itu selalu kontra-posisi dengan umat islam lain yang memiliki toleransi tinggi. Kaum Bumi datar ini menyeringai 'bak singa gurun' sejak 'panasnya Pilgub DKI'. Profil-profil di dalam akun youtube pun terlihat kerap mengupload video-video dengan caption yang mengandung pesan penuh ujaran kebencian!

Hal ini sengaja di hebohkan demi mengejar target view yang lebih banyak (ketahuan dong, ternyata butuh uang juga, yeaaa!!). Kaesang Pangarep difitnah seolah-olah balik menistakan gerakan aksi sebagian umat Islam bahkan mengeksploitasi anak-anak dengan gerakan gagal paham yang cenderung mempertontonkan sikap intoleransi berlebihan.

Mari biasakan diri dengan produk aseli, ini video asli Kaesang Pangarep lho! #BapakMintaProyek...
KITA ITU HIDUP DALAM PERBEDAAN
KITA HARUS BISA MENGHORMATI PERBEDAAN
JANGANLAH KITA MENJADI GENERASI INTOLERAN.

Namun ditanggapi berbeda oleh 'Sang Pelapor atas Terlapor'. Berikut alasan laporan yang dianggap si pelapor sebagai dugaan ujaran kebencian :

Ujaran Kebencian 1 : Menuduh adanya segolongan orang yang tidak tahu malu. Kuliah di luar negeri tapi saat kembali ke Indonesia bukannnya membangun Indonesia untuk lebih baik malahan menghancurkan. Dasar ndeso.

Ujaran Kebencian 2 : dan penodaan agama. Menuduh adanya segolongan generasi muda (umat Islam) yang berperilaku buruk. Bukannya berbakti kepada nusa dan bangsa malahan menghancurkan semuanya.

Ujaran kebencian 3: Menuduh adanya segolongan generasi muda (anak-anak) yang sudah belajar menyebar kebencian. Apaan coba itu. Dasar Ndeso!!

Ujaran Kebencian 4: Menuduh adanya segolongan orang yang mengajarkan anak-anak untuk mengintimidasi dan meneror orang lain. Ini ajaran siapa coba, dasar ndeso! Membiarkannya berarti kecolongan dan kehilangan generasi terbaik bangsa

Ujaran Kebencian 5 : dan Penistaan Golongan. Menuduh adanya segolongan orang yang saling menjelek-jelekan mengadu domba dan mengkafir-kafirkan orang lain.

Ujaran Kebencian 6 : dan Penodaan Agama. Menuduh adanya segolongan orang umat Islam yang tidak mau mensholatkan jenazah karena pilihan politik. Dasar Ndeso!

Menanggapi perihal Akun Youtube, CEK 'Majelis Perlawanan', diteruskan menggali lebih, dibarengi dengan usaha menguber profil akun youtube tersebut, ternyata penulis juga menemukan akun Twitter miliknya, @muhammadhs51. Dari akun youtube hingga twitter, penulis berkesimpulan bahwa kehidupan 'Sang pelapor Kaesang' merupakan salah satu individu yang sangat berseberangan dengan Presiden Jokowi saat ini. Bahkan, dalam tagar Twitter miliknya, terang-terangan menghastag #gerakanmelawanhukumzalim#

Hukum itu memang zuaalim. Zuaaalim karena Anda menzuaaal(ayat)imi orang terlebih dahulu. Giliran dikejar-kejar hukum, hukum kok dianggap zuaaalim. Aneh, emang situ waras? Aku memang tak waras, namun tak waras bukan berarti melebihi api berisi pentol korek !!! Ehh, kebalik gw yang Gagal Paham,...

(Embo)

No comments:

Post a Comment