Jihadis Haroon Syed melalui express.co.uk mengaku berniat 'membom konser Elton John' pada peringatan 9/11. Haroon Syed (19 tahun), juga berencana untuk menargetkan orang banyak di luar Istana Buckingham dan para pengunjung di Oxford Street.
Sebelumnya, saudara laki-laki Syed, bernama Nadir (24 tahun), pernah juga merencanakan tindakan ekstrim. Nadir pun dihukum seumur hidup karena berencana memenggal kepala (penjual opium yang berprofesi sebagai kepala kepolisian) di hari peringatan jasa-jasa pahlawan di Inggris tahun 2014.
Rencana jahat Haroon Syed tersebut akhirnya digagalkan oleh seorang agen mata-mata M-I5 yang berpose sebagai sesama ekstremis yang bisa membantunya mendapatkan senjata dan bom.
Sebelumnya, saudara laki-laki Syed, bernama Nadir (24 tahun), pernah juga merencanakan tindakan ekstrim. Nadir pun dihukum seumur hidup karena berencana memenggal kepala (penjual opium yang berprofesi sebagai kepala kepolisian) di hari peringatan jasa-jasa pahlawan di Inggris tahun 2014.
Rencana jahat Haroon Syed tersebut akhirnya digagalkan oleh seorang agen mata-mata M-I5 yang berpose sebagai sesama ekstremis yang bisa membantunya mendapatkan senjata dan bom.
Haroon Syed. doc.express.co.uk |
Haroon Syed, dalam gelar perkara kasus ini diketahui kerap mencari berbagai informasi di internet untuk target pengeboman. Salah satu alasan ia ingin melakukan aksi ektrim ini, karena 'merasa sedih mengetahui pihak Inggris membunuh orang-orang yang tidak bersalah di Suriah'.
Dia akhirnya ingin memilih pertunjukan Elton John di London's Hyde Park. Konser tersebut, bertujuan memperingati 15 tahun serangan 9/11 di AS, yang dihadiri oleh 50.000 orang. Ia ingin menyebabkan pembantaian dalam skala pemboman yang pernah terjadi di London tahun 2005. Dalam tragedi itu merenggut nyawa 52 korban yang tidak bersalah.
Syed awalnya ingin memilih serangan senapan mesin penghancur, kata Old Bailey. Karena dia gagal mengumpulkan uang tunai untuk membeli senjata otomatis tersebut. Dia akhirnya beralih ke bom rakitan “lots of nails inside” (dengan bom yang mengandung banyak kuku di dalamnya). Dengan menggunakan nama samaran Abu Yusuf, seorang petugas yang menyamar mengobrol dengan Syed melalui layanan pesan terenkripsi dan kemudian bertemu dengannya.
Dia akhirnya ingin memilih pertunjukan Elton John di London's Hyde Park. Konser tersebut, bertujuan memperingati 15 tahun serangan 9/11 di AS, yang dihadiri oleh 50.000 orang. Ia ingin menyebabkan pembantaian dalam skala pemboman yang pernah terjadi di London tahun 2005. Dalam tragedi itu merenggut nyawa 52 korban yang tidak bersalah.
Syed awalnya ingin memilih serangan senapan mesin penghancur, kata Old Bailey. Karena dia gagal mengumpulkan uang tunai untuk membeli senjata otomatis tersebut. Dia akhirnya beralih ke bom rakitan “lots of nails inside” (dengan bom yang mengandung banyak kuku di dalamnya). Dengan menggunakan nama samaran Abu Yusuf, seorang petugas yang menyamar mengobrol dengan Syed melalui layanan pesan terenkripsi dan kemudian bertemu dengannya.
Syed dianggap syahid jika memutuskan untuk membantai sebanyak mungkin orang dengan bom yang dikendalikan jarak jauh. Dia menyerahkan £ 150 kepada Yusuf pada sebuah pertemuan di bulan Agustus tahun lalu dan berkata : "Saudara-saudara harus membuat bom ini benar-benar kuat. Itu harus kuat. " Pada kesaksiannya di pengadilan, Syed mengatakan 'Pria MI5 itu mengatakan kepada Syed bahwa perangkat itu akan siap dikumpulkan dalam beberapa hari'. Syed mengklaim dirinya kecanduan game komputer yang kejam dan memperlakukan tembakan senjata atau bom sebagai suatu fantasi.
Dia mengklaim bahwa dia tidak pernah memiliki niat untuk melakukan serangan teror dan hanya ingin melihat "seberapa jauh perjalanannya". Dia pun menuduh petugas yang menyamar tersebut bertujuan untuk menjeratnya.
Namun, Hakim Michael Topolski, QC, menolak permohonan pengacara pembela untuk mengecualikan bukti yang dikumpulkan melalui percakapannya dengan Yusuf dalam persidangannya. Keputusannya mendorong Syed, yang lahir di Hounslow, London barat, untuk mengaku bersalah karena menyiapkan tindakan teroris. Akibat niatnya ingin melakukan peledakkan diri (bunuh diri) di Konser Elton John tersebut, Haroon Syed akhirnya di vonis penjara Seumur Hidup atau setidaknya, Hakim memerintahkan dia menjalani hukuman minimal selama 16,5 tahun. Dakwaan ini didasari atas pengakuan Syed yang menyiapkan serangan teror, dan selama ini selalu mendukung ideologi ekstrem.
Akibat niatnya untuk serangan teror tersebut, Haroon Syed mengakui menyesal telah mengadopsi pandangan yang ekstrem. Syed menjadi radikal setelah mendapat pengaruh dari anggota-anggota kelompok terlarang. Salah satunya ialah Al Muhajirun. Ketika ia ditangkap pada September 2016, ia memang menyatakan afiliasi paham radikalnya adalah 'ISIS', saat dimintai keterangan di hadapan aparat yang menangkapnya.
Saat ini, kelompok radikal di Inggris kian bermunculan bahkan semakin besar melalui berbagai momen aksi. Tujuannya untuk aksi dukungan terhadap kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS).
No comments:
Post a Comment