(Doc.Jakarta Hidden Tour/Facebook) |
"(Sebanyak) 150 anak tergolong tanpa penyakit berarti asupan gizi yang kurang. Kemudian 44 anak menderita penyakit penyerta yang mengakibatkan badannya kurus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara M. Helmi dalam keterangan tertulis, Rabu (31/1) dilansir dari Mediaindonesia.com.
Dok Mi |
"Peranan dan intervensi dari semua lintas sektor sangat dibutuhkan dalam penanganan gizi anak-anak seperti penyediaan air bersih, ketahanan pangan, jaminan kesehatan dan bantuan lainnya," terang Helmi.
Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad menegaskan, untuk meningkatkan asupan gizi kepada anak-anak membutuhkan kerjasama yang kuat dari semua lintas sektor. Hal itu menurutnya merupakan tantangan sehingga perlu keterlibatan dari semua pihak agar mempunyai generasi yang berkualitas pada masanya.
"Semua yang terlibat bisa terinspirasi untuk mengambil bagian dalam meningkatkan gizi anak-anak di Jakarta Utara. Forum semacam ini perlu dan sangat penting. Begitu juga dengan tindak lanjutnya, apa yang dibicarakan harus real dan dipraktekan walaupun dalam lingkup yang kecil," jelas Husein Murad
Menurutnya, persoalan gizi sebagai sesuatu yang sangat penting dan monumental.
"Kita harus mempunyai generasi yang unggul, sehat, cerdas dan berkualitas. Kalau tidak mempunyai itu maka bangsa ini akan ditinggalkan. Terobosan dan inovasi terkait upaya peningkatan gizi anak-anak harus terus dikembangkan. Melibatkan semua potensi di Jakarta Utara untuk mencegah terjadinya kasus gizi buruk di wilayah Jakarta Utara," ucapnya. [MI]
Edmun.
No comments:
Post a Comment